BPBD Trenggalek pastikan jalan rusak Kampak-Watulimo segera diperbaiki
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, memastikan jalan rusak di jalur Kampak-Watulimo yang berlubang akibat ambrolnya gorong-gorong tergerus banjir akan segera ...
Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, memastikan jalan rusak di jalur Kampak-Watulimo yang berlubang akibat ambrolnya gorong-gorong tergerus banjir akan segera diperbaiki.
"Kamis (30/1) besok, Dinas PUPR akan melakukan penanganan darurat agar akses Kampak-Watulimo kembali normal," kata Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Triadi Atmono, di Trenggalek, Selasa.
Triadi tidak merinci bentuk dan konsep penanganan darurat tersebut karena menjadi kewenangan Dinas PUPR. Namun, ia memastikan langkah awal yang mendesak saat ini adalah pemulihan akses jangka pendek agar arus lalu lintas dari Kampak ke Watulimo atau sebaliknya dapat kembali lancar.
Saat ini kendaraan roda dua dan roda empat masih bisa terhubung, tetapi harus melewati jalur alternatif yang kurang memadai karena melalui perkampungan dengan akses berliku dan kondisi jalan yang tidak cukup baik.
Kerusakan jalan penghubung antarkecamatan itu terletak di ruas Desa Gemaharjo, Kecamatan Watulimo. Kerusakan mulai terdeteksi dan dilaporkan warga pada 23 Januari lalu, saat gorong-gorong jembatan kecil di ruas tersebut mulai ambles dan retak.
Dua hari kemudian, tim Dinas PUPR Trenggalek melakukan peninjauan lapangan untuk mengevaluasi kerusakan dan mempersiapkan langkah penanganan darurat. Namun, sebelum sempat ditangani, jalan yang ambles dan retak itu akhirnya ambrol, meninggalkan lubang besar di tengah jalan.
Warga bersama petugas kepolisian telah memasang garis polisi sebagai penanda adanya kerusakan jalan. Sementara itu, warga berinisiatif memperkuat badan jalan ke arah bahu jalan agar kendaraan roda empat tetap dapat melintas.
Namun, pada hari yang sama setelah perbaikan sementara dilakukan, bagian tepi jalan kembali ambrol. Diduga kejadian itu dipicu oleh sebuah pikap bermuatan kayu log yang melintas, sehingga gorong-gorong jembatan di sisi tepi jalan ikut ambrol.
Akibatnya, kendaraan roda empat tidak lagi bisa melintasi jalur arteri Kampak-Watulimo dan hanya dapat menggunakan jalan perkampungan yang lebih sempit dan cukup terjal.
Kendaraan roda dua masih bisa melintas, tetapi harus bergantian untuk menghindari potensi kerusakan lebih lanjut di ruas badan jalan yang jebol tersebut.