Freeport Perkirakan Penjualan Emas dan Tembaga Turun pada 2025
Penjualan tembaga Freeport diperkirakan mencapai 1, 55 miliar pon, sedangkan penjualan emas mencapai 1, 6 juta ons.
Freeport McMoran (FCX) memprediksi kinerja penjualan tembaga dan emas PT Freeport Indonesia atau PTFI turun pada 2025. Penjualan tembaga diperkirakan mencapai 1,55 miliar pon, sedangkan penjualan emas mencapai 1,6 juta ons.
Freeport Indonesia mencatatkan penjualan tembaga mencapai 1,63 miliar pon dan 1,81 juta ton emas pada tahun lalu.
“Proyeksi volume penjualan tergantung pada kinerja operasional, persetujuan dari pemerintah Indonesia untuk mengekspor konsentrat tembaga hingga perbaikan, pengoperasian penuh smelter baru PTFI selesai, kondisi cuaca; dan faktor-faktor lain,” demikian dijelaskan FCX dalam laporan kinerja perusahaan pada 2024, dikutip Senin (30/1).
FCX juga menuliskan volume produksi tembaga PTFI mencapai 1,8 miliar pon dan 1,86 juta ons emas di sepanjang 2024. Volume produksi PTFI melebihi volume penjualan 2024.
“Mencerminkan peningkatan persediaan konsentrat terkait dengan waktu persetujuan kuota ekspor konsentrat tembaga yang diizinkan untuk 2024,” ujarnya.
FCX m menjelaskan, capaian produksi ini juga mencerminkan persediaan mineral yang disimpan di fasilitas pengolahan hilir PTFI. Persediaan ini diprediksi akan dijual sebagai logam olahan pada paruh kedua 2025.
PTFI berharap dapat mengekspor kembali konsentrat tembaga pada kuartal I 2025. FCX mengaku telah meminta persetujuan pemerintah terkait izin ekspor pada 2025 hingga perbaikan di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) yang terbakar dan peningkatan produksi secara penuh rampung.
“Berdasarkan diskusi yang dilakukan dengan pemerintah Indonesia, PTFI berharap untuk memulai kembali ekspor konsentrat tembaga pada kuartal pertama 2025,” tulis FCX.
Pemerintah melarang ekspor konsentrat tembaga per 1 Januari 2025. Namun, pemerintah sempat memberikan sinyal akan memberikan relaksasi terhadap Freeport. FCX pun menjelaskan, akan membayar bea keluar sebesar 7,5% untuk ekspor konsentrat tembaga selama 2025.
Nasib ekspor konsentrat
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sebelumnya mengatakan, nasib perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga PTFI akan dirundingkan bersama Presiden Prabowo Subianto.
“Kami akan rapat dengan Bapak Presiden. Jadi mungkin akan dibahas dari sekarang hingga Juni ini perlakuan untuk PTFI seperti apa,” kata Bahlil dalam konferensi pers di Kementerian ESDM yang dipantau secara daring melalui KompasTv, Senin (6/1).
Operasional smelter milik PTFI telah dipercepat, yang awalnya ditargetkan pada Agustus, dimajukan pada Mei atau Juni tahun ini. Hingga saat ini belum ada keputusan pemerintah terkait relaksasi ekspor untuk PTFI. Selain Prabowo, Bahlil menyebut masalah ini juga akan dibahas bersama kementerian lain, seperti Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, dan Menteri Perindustrian.