Pembebasan Sandera Israel Disambut dengan Kemarahan, Sebut Hamas Tengah Permalukan Para Tawanan

Pembebasan para sandera Israel tak hanya disambut dengan kegembiraan, tetapi juga disambut dengan kemarahan karena perlakuan Hamas terhadap tahanan.

Pembebasan Sandera Israel Disambut dengan Kemarahan, Sebut Hamas Tengah Permalukan Para Tawanan

TRIBUNNEWS.COM - Pembebasan para oleh telah disambut dengan gembira oleh para keluarga tawanan.

Hamas telah membebaskan empat tentara wanita, yakni Liri Albag, Daniella Gilboa, Karina Ariev dan Naama Levy.

Keluarga mereka merayakan dengan sukacita dan lega saat melihat putri mereka masih hidup.

"Perasaan lega dan bahagia menyelimuti kami setelah 477 hari penantian yang panjang dan tak tertahankan," kata keluarga Albag, dikutip dari Middle East Eye.

"Kami akhirnya bisa melihat Liri, memeluknya, dan tahu bahwa dia bersama kami, di tempat yang aman, dikelilingi oleh kasih sayang keluarga," lanjutnya.

Namun, adegan pelepasan tersebut juga disambut dengan kemarahan dan kritik oleh banyak orang di .

Kemarahan tersebut muncul ketika keempat yang mengenakan pakaian bergaya militer, dikawal ke podium di Kota Gaza, di mana mereka berdiri di hadapan kerumunan besar warga dan dikelilingi oleh puluhan pejuang .

Para tawanan melambaikan tangan dan tersenyum sebelum dibawa pergi dan diangkut dengan kendaraan Palang Merah ke .

"Hamas mencoba mempermalukan mereka, tetapi mereka naik panggung di depan kerumunan yang penuh kebencian dengan kepala tegak, punggung tegak, dan senyum. Inilah kemenangan kita yang sesungguhnya," kata koresponden politik senior untuk Channel 12, Daphna Liel.

Para politisi juga menganggap proses pembebasan itu sebagai upaya untuk mempermalukan .

"Mereka mengira itu akan menjadi pertunjukan yang memalukan, tetapi para pahlawan wanita kita menunjukkan gambaran kemenangan semangat Israel," kata politisi Partai Buruh kiri-tengah, Naama Lazimi.

Baca juga:

Ada pula pihak-pihak di yang ingin menuntut atas apa yang mereka anggap sebagai penghinaan terhadap perempuan yang dibebaskan dan negara .

Shai Golden, seorang jurnalis dan presenter di Channel 13, mengusulkan sebuah peta jalan untuk hari berikutnya setelah pembebasan semua tawanan.

Golden mengatakan ingin menunjukkan kepada dunia kekuatan mereka setelah 15 bulan perang, seraya menambahkan bahwa militer harus "kembali ke Gaza dan mengakhiri binatang buas yang gila ini. Selama diperlukan".