Pemerintah kembangkan inisiatif hilirisasi potensi rumput laut
Perwakilan Kementerian Keuangan meminta agar Provinsi Maluku Utara mengembangkan inisiatif hilirisasi potensi rumput ...
Ternate (ANTARA) - Perwakilan Kementerian Keuangan meminta agar Provinsi Maluku Utara mengembangkan inisiatif hilirisasi potensi rumput laut memiliki peluang besar untuk meningkatkan produksi dan hilirisasi rumput laut.
"Memang, untuk rumput laut sebagai salah satu komoditas laut yang berpotensi dikembangkan, baik secara lokal maupun global. Dengan wilayah kepulauan yang luas dan perairan yang tenang, daerah ini memiliki keunggulan geografis untuk menjadi sentra produksi rumput laut di Indonesia," kata Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Maluku Utara, Tunas Agung Jiwa Brata di Ternate, Selasa.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi rumput laut di Maluku Utara terus meningkat dari tahun 2019 hingga 2023. Saat ini, Maluku Utara berada di peringkat ke-10 sebagai produsen rumput laut terbesar di Indonesia.
"Rumput laut merupakan salah satu komoditas laut yang sangat potensial untuk dikembangkan. Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana memperluas proyek hilirisasi rumput laut ke Maluku Utara," ujar Tunas.
Sebelumnya, proyek percontohan hilirisasi rumput laut telah berhasil dilaksanakan di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Berdasarkan data KKP, Indonesia memproduksi rata-rata 9,5 juta ton rumput laut per tahun selama periode 2019-2023.
Tunas menambahkan, potensi rumput laut di Maluku Utara tidak hanya sebatas produksi mentah. Rumput laut dapat diolah menjadi berbagai produk turunan seperti bahan campuran obat, kosmetik, cat, pupuk, dan bahan dental gigi.
Selain itu, rumput laut juga dapat diolah menjadi produk makanan seperti agar-agar, tempura rumput laut (gimmari), keripik rumput laut (nori), dan sup rumput laut (miyeokguk).
"Permintaan dari pasar global terhadap rumput laut terus meningkat. Negara-negara seperti Tiongkok, Uni Eropa, Amerika, Jepang, dan Rusia menjadi pasar utama ekspor Indonesia," kata Tunas.
Melihat potensi besar ini, pemerintah berkomitmen untuk mendukung melalui kebijakan dan pengembangan teknologi untuk meningkatkan nilai tambah rumput laut di Maluku Utara.
"Dengan langkah ini, diharapkan Maluku Utara mampu bersaing di pasar global dan menjadi salah satu penggerak ekonomi daerah berbasis kelautan," kata Tunas.
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2025