Persela Lamongan Kesulitan di Babak 8 Besar, Zulkifli Syukur Cari Solusi

Persela Lamongan Kesulitan di Babak 8 Besar, Zulkifli Syukur Cari Solusi. ????Persela Lamongan menghadapi tantangan di babak 8 besar Liga 2. Pelatih Zulkifli Syukur berupaya menjaga ritme permainan dan mentalitas tim demi target promosi ke Liga 1. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Persela Lamongan Kesulitan di Babak 8 Besar, Zulkifli Syukur Cari Solusi

Lamongan (beritajatim.com) – Pelatih Persela Lamongan, Zulkifli Syukur, tengah berupaya keras mengembalikan performa timnya ke level terbaik setelah mengalami kesulitan di babak 8 besar Liga 2. Performa tim yang sebelumnya stabil di babak pendahuluan kini terlihat mengalami kemunduran.

Transisi dari babak pendahuluan ke babak 8 besar seolah membuat ritme permainan Persela kembali ke titik awal. Dalam dua laga pertama Grup Y, Persela mengalami kesulitan dalam menjaga konsistensi permainan. Organisasi permainan yang kurang tertata, terutama dalam transisi bertahan ke menyerang, serta pola serangan yang sporadis menjadi tantangan tersendiri.

Padahal, pada paruh kedua babak pendahuluan, Persela tampil meyakinkan dengan mencatat enam laga tanpa kekalahan, termasuk empat kemenangan dan dua hasil imbang. Catatan impresif tersebut membawa mereka mengamankan tiket ke babak 8 besar. Namun, setelahnya, performa tim justru menurun. Persela kalah dari Gresik United di laga pamungkas babak pendahuluan Grup 3, kemudian hanya mampu bermain imbang melawan PSKC Cimahi dan Persijap Jepara.

Secara hasil, raihan tersebut memang tidak terlalu buruk, tetapi cara bermain tim di lapangan memperlihatkan adanya kemunduran signifikan.

Penurunan performa ini diakui oleh sang pelatih, Zulkifli Syukur. Ia menyoroti perbedaan mencolok antara penampilan pemain saat latihan dan saat bertanding.

“Ya ini mungkin salah satu bentuk evaluasi kita, karena memang kami pelatih pun melihat bahwa apa yang pemain tampilkan di sesi latihan, agak jomplang dengan apa yang mereka tampilkan di pertandingan. Di sesi latihan mereka terlihat antusias, terus lebih banyak pergerakan pada sesi game. Tapi itu tidak mereka tampakkan dalam pertandingan,” kata Zulkifli, Kamis (30/1/2025).

Menurutnya, ada pertanyaan besar yang harus dijawab terkait kondisi tersebut. Apakah pemain terbebani dengan target atau tekanan yang diberikan?

“Ini yang menjadi pertanyaan kita dari tim pelatih. Kenapa, apakah pemain terbebani dengan target atau pemain terbebani tekanan. Tapi kalau kita bicara soal target atau tekanan, saya pikir itu hal yang normal bagi pemain,” tuturnya.

Persela sejak awal musim telah menargetkan promosi ke Liga 1. Bagi Zulkifli, tekanan tersebut adalah hal yang wajar dan harus dihadapi oleh setiap pemain.

“Dan saya pikir itu normal bagi setiap pemain. Bahkan saya pun waktu jadi pemain, tentu saya ingin bermain di tim yang mempunyai target,” ujarnya.

Meski begitu, ia tetap optimistis bahwa para pemain dapat menghadapi tekanan tersebut. Keberadaan pemain senior seperti Toni Sucipto, Hasyim Kipuw, dan Lee Yu-jun diharapkan bisa membentuk mentalitas juara dalam tim.

“Ini sebaiknya jangan dijadikan beban, tapi dijadikan tantangan buat mereka. Dan kita lihat kedalaman skuat tim ini banyak dihuni pemain yang senior, berpengalaman. Saya pikir mereka lebih paham bagaimana cara menghadapi tekanan, bagaimana melewati situasi seperti ini,” katanya.

Saat ini, Zulkifli terus berupaya memotivasi para pemain agar tetap fokus dan memiliki rasa lapar akan kemenangan demi menjaga peluang promosi ke Liga 1.

“Sekarang fokus kita, bagaimana supaya apa yang mereka tampilkan di latihan, itu bisa mereka aplikasikan di pertandingan. Itu yang kita mau,” tuturnya. [fak/beq]