Polemik Pagar Laut, Komisi III DPR: Polisi Harus Cek Apakah Ada Tindak Pidana atau Tidak

DPR minta polisi mengambil langkah konkret, guna menyelesaikan dugaan adanya potensi unsur pidana dalam kasus pagar laut.

Polemik Pagar Laut, Komisi III DPR: Polisi Harus Cek Apakah Ada Tindak Pidana atau Tidak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua RI , meminta polisi mengambil langkah konkret, guna menyelesaikan dugaan adanya potensi unsur pidana dalam kasus sepanjang 30 km di wilayah perairan Kabupaten Tangerang, Banten.

Sebab hingga kini belum ada kejelasan tindak pidana dalam temuan tersebut.

"Polisi harus cek apakah ada tindak pidana dalam temuan tersebut? Karena selama ini polemiknya hanya berkutat di pihak ini dan itu, tapi belum jelas siapa yang akan bertanggung jawab," kata dia kepada wartawan Selasa (28/1/2025).

Adapun Presiden Prabowo telah memerintahkan TNI Angkatan Laut (AL) untuk membongkar tersebut. 

Sesuai perintah presiden, sejumlah pihak berwenang juga telah turun tangan dalam menangani .

Misalnya Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, yang menyebut bahwa pihaknya telah membatalkan sekitar 50 sertifikat hak guna bangunan (HGB) dan hak milik (HM) .

"Diombang-ambing oleh banyak narasi, banyak temuan, tetapi tidak ada kelanjutannya. Makanya polisi perlu segera usut agar situasi saling menyalahkan ini tidak berlanjut hingga mengganggu stabilitas nasional dan pemerintahan Presiden Prabowo," ucap legislator Partai NasDem itu.

Lebih lanjut, Sahroni berharap kasus ini bisa segera diselesaikan agar tidak menimbulkan kegaduhan yang berlarut-larut.

Dia meminta polisi tegas dalam melihat setiap temuan.

Apakah ini ada unsur tindak pidananya atau tidak? Kalau ada, langsung usut pihak-pihak yang terlibat secara objektif dan transparan," ujarnya.

"Dan sebaliknya, kalau tidak ada unsur pidananya, ya sudah tidak usah diperpanjang. Kejelasan itu yang saat ini masyarakat butuh. Dan saya yakin polisi bisa profesional tangani temuan ini," lanjut Sahroni.

Lebih lanjut, Sahroni berharap penyelesaian temuan ini bisa memberikan kejelasan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Karena temuannya memang menghebohkan, semua mata masyarakat sedang melihat ini. Dan saya kira, polisi memiliki peran untuk mengungkap kejelasannya,” pungkas Sahroni.