USK: Mi Aceh dan ayam tangkap berpeluang jadi produk ekraf global
Pusat Riset Komunikasi Pemasaran, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kita Kreatif) Universitas Syiah Kuala (USK) Banda ...
Terutama dengan tumbuh nya kafe-kafe modern yang ada sekarang. Ini menjadi potensi yang sangat baik ke depan
Banda Aceh (ANTARA) - Pusat Riset Komunikasi Pemasaran, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kita Kreatif) Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh menyebutkan Mi Aceh dan ayam tangkap berpotensi menjadi produk ekonomi kreatif di pasar internasional.
"Siapa yang tidak kenal dengan Mi Aceh dan ayam tangkap. Nah, itu kan sebenarnya space yang asli Aceh yang memang saat ini menjadi salah satu kebanggaan di sektor ekonomi kreatif," kata Kepala Pusat Riset Kita Kreatif USK, Meldi Kesuma di Banda Aceh, Kamis.
Meldi menilai kuliner Aceh tersebut sudah mendunia, tidak hanya mampu bersaing di tingkat lokal, tetapi juga memiliki potensi besar untuk berkembang di pasar internasional.
"Saya kira itu bisa dikembangkan lagi dengan makanan-makanan atau ciri khas lainnya," ujarnya.
Ia meminta adanya peran generasi muda Aceh untuk terus mengembangkan berbagai inovasi kuliner Aceh menjadi lebih kekinian. Karena dengan inovasi maka besar potensi menjadikan produk unggulan ekraf lokal ke tingkat global.
"Terutama dengan tumbuh nya kafe-kafe modern yang ada sekarang. Ini menjadi potensi yang sangat baik ke depan," katanya.
Selain kuliner, Meldi juga menyoroti sektor lain seperti kerajinan tangan dan seni tradisional. Produk seperti ukiran emas khas Aceh, anyaman, dan kasab, sekarang ini tidak hanya diminati pasar lokal, tetapi juga telah menembus pasar nasional hingga internasional.
"Pintu Aceh dan produk anyaman khas lainnya sudah menjadi tren di luar negeri," ujarnya.
Selain itu, Meldi juga menyebutkan bahwa sektor seni seperti musik dan tari tradisional Aceh juga memiliki peluang besar jika dikembangkan seiring kemajuan zaman dan teknologi.
Apalagi, lanjut dia, keberadaan Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya yang merupakan putra asli Aceh dapat menjadi momentum untuk mendorong potensi tersebut.
"Dengan dukungan teknologi dan inovasi, apalagi dengan memiliki menteri asal Aceh, saya kira Aceh memiliki peluang besar untuk menjadi pemantik pengembangan ekonomi kreatif di tingkat nasional," demikian Meldi Kesuma.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025