Alasan Pencarian Wisatawan Hilang Terseret Gelombang Pantai Drini Dihentikan Sementara
Tim penyelamat gabungan menghentikan sementara pencarian seorang wisatawan pelajar asal Mojokerto Jawa Timur yang hilang terseret gelombang Pantai Drini, Gunungkidul Yogyakarta, Selasa 28 Januari 2025.
TEMPO.CO, Yogyakarta - Tim penyelamat gabungan menghentikan sementara pencarian seorang wisatawan pelajar asal Mojokerto Jawa Timur yang hilang terseret gelombang , Gunungkidul Yogyakarta, Selasa 28 Januari 2025.
Sebelumnya, sebanyak 14 wisatawan kelas 7 SMP Negeri 7 Mojokerto Jawa Timur terseret arus balik atau rip current saat bermain di pantai selatan berpasir putih itu. Dari jumlah itu tiga orang dinyatakan meninggal, sembilan selamat, dan satu masih hilang. Korban yang masih dalam pencarian bernama Rayhaki Fatqiyansyah.
Kordinator Pos Badan SAR Nasional Gunungkidul Sulis Haryanto membeberkan, pencarian korban hilang yang dilakukan sejak pagi itu terpaksa dihentikan sementara pada Selasa sore karena sejumlah faktor. "Pencarian korban hilang akan dilanjutkan besok (Rabu 29 Januari) karena beberapa faktor," kata Sulis.
Sulis merinci, faktor itu antara lain karena kondisi saat jelang malam hari sudah pasang dan tak memungkinkan bagi tim penyelamat untuk mencari. "Kemudian faktor hari yang sudah gelap, pencarian di malam hari tidak efektif dan bisa membahayakan keselamatan petugas," kata dia.
Dalam proses pencarian korban hilang, petugas melakukannya dengan menyelam ke bawah laut. Mereka terus menghadapi arus laut yang semakin kuat terutama menjelang sore hari. Setidaknya ada 13 petugas yang diterjunkan menyelam mencari korban hilang itu.
Meski pencarian di laut dihentikan, petugas tetap memonitor dengan pemantauan dari empat titik strategis di sekitar Pantai Drini. Terutama dati atas bukit seperti Bukit Watukodok, Bukit Pulau Drini, Watu Bolong, dan Bukit Pantai Ngrumput.
Adapun Kordinator Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Pantai Baron Marjono menuturkan untuk tiga korban yang meninggal dunia, jenazahnya langsung dipulangkan ke kampung halamannya di setelah dilakukan proses otopsi di RSUD Saptosari Gunungkidul.
"Dari sembilan pelajar yang dirawat, lima orang sudah diperbolehkan pulang, dua orang masih dirawat di RSUD Saptosari Gunungkidul dan dua orang dirujuk di RSUD dr. Sardjito Yogyakarta," kata dia.
Dampak peristiwa nahas itu, seluruh rombongan SMP Negeri 7 Mojokerto langsung dipulangkan. Adapun Kepala Kepolisian Resort Kabupaten Gunungkidul AKBP Ary Murtini menuturkan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi dalam peristiwa ini. Termasuk dari para guru dan agen perjalanan yang membawa ratusan murid SMPN 7 Mojokerto berlibur ke pantai itu. "Kami sedang kumpulkan informasi seluruhnya dari kejadian ini," kata dia.
Kronologi yang dihimpun Badan SAR Nasional, ketigabelas korban awalnya bermain air di Pantai Drini, tepatnya pada jalur kapal yang sudah dikenal memilki arus balik yang kuat. Berulang kali petugas mengimbau melalui pengeras suara dan peluit namun tidak dihiraukan. Saat gelombang laut datang ketigabelas korban terbawa arus balik ke tengah. Korban ke 1 sampai 9 berhasil diselamatkan petutas dengan cara berenang. Namun korban 10,12 dan 13 ditemukan dalam keadaan henti nafas sedangkan korban ke 11 masih hilang.