Jurnalis Terkenal AS: Rezim Joe Biden Ingin Bunuh Putin saat Perang Rusia-Ukraina

Tucker Carlson menuding pemerintah AS di bawah Presiden Joe Biden pernah berupaya membunuh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Jurnalis Terkenal AS: Rezim Joe Biden Ingin Bunuh Putin saat Perang Rusia-Ukraina

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden diduga pernah berupaya membunuh Presiden di tengah berkecamuknya perang -Ukraina.

Dugaan itu disampaikan oleh Tucker Carlson, seorang jurnalis dan mantan pembawa acara Fox News, dalam wawancara hari Senin, (27/1/2025).

Carlson menyebut ada banyak pejabat AS dan mantan pejabat AS yang cemas karena Presiden AS saat ini, Donald Trump, ingin mendeklasifikasi banyak dokumen pemerintah. Mereka menyebut upaya Trump itu sangat membahayakan.

"Saya pikir ini salah satu alasan [eks Menteri Luar Negeri] Antony Blinken sangat mendorong adanya perang nyata, berupaya membunuh Putin, sebagai contoh. Pemerintahan Biden melakukannya, mereka berusaha membunuh Putin," ujar Carlson dikutip dari Russia Today.

Dia tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai dugaan rencana pembunuhan tersebut.

Namun, dia menyebut upaya itu adalah sesuatu "gila" karena membahayakan keamanan dunia.

"Siapa yang akan mengambil alih ? Apa yang terjadi pada senjata-senjata nuklir di sebuah negara yang sangat kompleks sehingga orang luar bahkan tidak bisa memahaminya. Akan gila sekali jika kalian masih berpikir tentang hal seperti itu."

Para pejabat AS tak pernah mengakui ada rencana untuk membunuh Putin atau pemimpin lainnya.

Meski demikian, media AS Newsweek pada bulan September 2022 melaporkan para pejabat pertahanan AS pernah membahas suatu "serangan pemenggalan kepala" apabila menggunakan senjata nuklir di .

Di sisi lain, sudah berulang kali membantah bahwa senjata nuklir menjadi salah satu pilihan yang bisa diambil. Menurut , tidak ada target di untuk senjata seperti itu.

Adapun Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menafsirkan "serangan pemenggalan kepala" itu sebagai ancaman pembunuhan terhadap kepala negara Rusia.

Baca juga:

"Jika gagasan seperti itu sungguh dipertimbangkan, mereka yang terlibat harus berpikir dengan hati-hati mengenai dampak yang bisa terjadi," kata Lavrov pada saat itu.

Sementara itu, pada bulan Mei 2023 sempat menuding berupaya membunuh Putin di Kremlin dengan serangan drone kendati drone itu bisa dilumpuhkan.

Ukraina membantah terlibat dalam serangan itu. Adapun Blinken mengklaim saat itu AS tak tahu akan ada serangan.

Carlson pada bulan Februari 2024 pernah pergi untuk mewawancarai Putin. Pada bulan Desember tahun yang sama dia pergi lagi , kali ini untuk mewawancarai Lavrov.