Mayat Korban Pembunuhan di Jombang Belum Teridentifikasi, Polisi Hadapi Kendala Pencocokan Data

Mayat Korban Pembunuhan di Jombang Belum Teridentifikasi, Polisi Hadapi Kendala Pencocokan Data. ????Mayat korban pembunuhan di Jombang belum teridentifikasi setelah 10 hari. Polisi hadapi kendala pencocokan data dan analisis forensik. Baca selengkapnya -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Mayat Korban Pembunuhan di Jombang Belum Teridentifikasi, Polisi Hadapi Kendala Pencocokan Data

Jombang (beritajatim.com) – Hingga saat ini, identitas mayat yang diduga korban pembunuhan di Petak 102 L, RPH Tanjung, DKPH Ploso Timur, Desa Marmoyo, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, belum terungkap. Padahal, temuan mayat tersebut sudah berlangsung lebih dari 10 hari, tepatnya pada Minggu, 19 Januari 2025.

Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra, menegaskan bahwa identitas korban masih gelap. “Belum terkuak identitasnya,” kata Margono saat dikonfirmasi pada Kamis (30/1/2025).

Ia mengakui bahwa beberapa identitas sempat dianggap mirip dengan korban, namun setelah diverifikasi, semua ternyata masih hidup dan dinyatakan bukan korban.

Upaya identifikasi menemui sejumlah kendala, salah satunya adalah kegagalan pencocokan sidik jari korban melalui sistem Mambis (Mobile Automatic Multi Biometric Identification System). Diduga, KTP yang digunakan korban belum menggunakan sistem elektronik atau tidak terverifikasi. Dokter forensik memperkirakan korban berusia sekitar 18-24 tahun.

Hasil autopsi mengungkapkan adanya 6 luka robek di bagian kepala dan satu luka robek di pelipis kiri. Menurut dokter forensik, kematian korban disebabkan oleh pukulan benda tumpul di belakang kepala, yang mengakibatkan pendarahan dan patah tulang tengkorak.

“Luka tersebut mengindikasikan kuat korban dihabisi oleh lebih dari satu orang. Upaya perlawanan diduga sempat dilakukan oleh korban yang diperkuat adanya luka pada bagian tangannya,” ujar Margono. [suf]