Supaya Hati tak Berkarat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam diri manusia ada hati. Jika ia baik maka baik juga seluruh anggota tubuhnya, sebaliknya jika ia buruk maka buruk pula seluruh anggota tubuhnya.Hati yang baik...

Supaya Hati tak Berkarat

ILUSTRASI Mendekatkan diri kepada Allah agar hati jadi bersih.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam diri manusia ada hati. Jika ia baik maka baik juga seluruh anggota tubuhnya, sebaliknya jika ia buruk maka buruk pula seluruh anggota tubuhnya.

Hati yang baik akan bercahaya dan hati yang buruk akan tertutup noda hitam. Jika noda hitam ini tidak dibersihkan dengan segera, niscaya ia akan menutupi seluruh hati sampai hitam legam dan gelap hingga akhirnya mematikannya.

Demikian yang Nabi Muhammad SAW sampaikan dalam hadisnya. “Ketahuilah, sesungguhnya dalam jasad terdapat segumpal daging, apabila ia baik maka baik pula jasad tersebut, dan sebaliknya apabila ia buruk maka jasad itu akan menjadi buruk pula. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah kalbu (hati)” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Noda hitam yang disebut menutupi hati, seperti dikatakan Rasulullah SAW, adalah dosa dan maksiat, baik itu kepada Allah maupun kepada sesama manusia. Beliau mengistilahkannya sebagai ran (titik hitam).

Rasul SAW bersabda, “Seorang hamba apabila melakukan suatu dosa maka akan ada titik hitam di hatinya. Apabila ia meninggalkannya, meminta ampun dan bertobat kepada Allah, hatinya bersih kembali. Apabila ia kembali berdosa, titik hitam itu akan kembali lagi hingga menutupi hatinya. Itulah yang disebut ran” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Noda hitam itu membuat hati menjadi berkarat. Syekh Abdul Qadir al-Jailani dalam kitab Al-Fath ar-Rabbani wa al-Faidh ar-Rahmani mengatakan, hati itu bisa berkarat. Namun, sebagaimana yang dinasihatkan Nabi SAW, jika pemiliknya merawatnya dengan baik maka hati itu akan bercahaya kembali.

Loading...