100 Hari Prabowo, Pemerintah Klaim Gagalkan Penyelundupan Barang Ilegal Rp 3,7 T
Pemerintah mengklaim telah menggagalkan penyelundupan berbagai barang ilegal, seperti rokok ilegal, barang elektronik, benih lobster, minuman keras, hingga kosmetik.
Pemerintah mengklaim telah menggagalkan upaya penyelundupan barang ilegal senilai Rp3,7 triliun dalam 100 hari kerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Penindakan dilakukan melalui operasi terpadu dalam Desk Pencegahan dan Pemberantasan Penyelundupan.
“Upaya ini merupakan hasil kerja keras bersama dari seluruh pihak yang terlibat, baik aparat penegak hukum maupun masyarakat yang berperan aktif melaporkan kegiatan mencurigakan,” kata Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan dalam keterangan pers, Sabtu (25/1).
Ia menjelaskan, operasi penindakan itu dilakukan oleh Kemenkopolkam bersama Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Bakamla, Polri, TNI, Kejaksaan Agung, Kemendag, Kemen KKP, Kemenperin, Badan Karantina Indonesia, dan masyarakat. Adapun barang-barang yang berhasil disita terdiri dari berbagai jenis, seperti rokok ilegal, barang elektronik, benih lobster, minuman keras, hingga kosmetik.
Selain mengamankan barang bukti, menurut Budi, operasi terpadu juga mengungkap jaringan penyelundupan skala besar yang melibatkan sindikat internasional. Setidaknya, 552 orang yang terlibat dalam jaringan telah diamankan untuk menjalani proses hukum.
Pemerintah juga memastikan terus memperkuat kerja sama dengan negara-negara tetangga dalam rangka memberantas penyelundupan lintas batas, termasuk melalui peningkatan kapasitas teknologi pemantauan di perbatasan dan pelabuhan.
Masyarakat juga diimbau pula untuk turut mendukung upaya pencegahan penyelundupan dengan tidak membeli barang-barang ilegal, yang dapat membahayakan kesehatan dan keamanan pengguna, serta berkontribusi pada kerugian negara.
"Sinergi antarinstansi, penerapan teknologi canggih, serta kesadaran masyarakat diharapkan dapat semakin mempersempit ruang gerak bagi pelaku penyelundupan, sehingga mendukung terciptanya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas sesuai visi Presiden Prabowo Subianto," kata dia.