BPBD Kediri: Banjir akibatkan jalan antardesa terputus

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan hujan deras yang terjadi di kabupaten ini menyebabkan jalan penghubung antardesa di Kecamatan Plosoklaten, kabupaten setempat ...

BPBD Kediri: Banjir akibatkan jalan antardesa terputus

Kediri (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan hujan deras yang terjadi di kabupaten ini menyebabkan jalan penghubung antardesa di Kecamatan Plosoklaten, kabupaten setempat terputus.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Kediri Stevanus Djoko Sukrisno mengemukakan hujan deras terjadi di wilayah Kabupaten Kediri, khususnya Kecamatan Plosokaten, terjadi sejak Rabu siang hari. Hujan itu membuat debit air di sungai meningkat drastis.

"Curah hujan yang tinggi ini menyebabkan debit air di saluran pembuangan di Desa Sepawon, menyebabkan jalan penghubung antardesa terputus," katanya saat dikonfirmasi, Rabu malam.

Pihaknya juga sudah turun ke lapangan memantau jalan yang putus tersebut. Saat ini, tim masih rapat koordinasi untuk mengatasinya. Selain dari BPBD, dari kepolisian sektor setempat juga sudah turun tangan membantu.

"Personel piket BPBD Kabupaten Kediri sudah berangkat menuju lokasi untuk melakukan observasi dan pemasangan rambu peringatan," kata dia.

Sementara itu, Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Kediri Bayu Adi Santoso menambahkan jalur yang terputus itu merupakan jalur penghubung antardesa antara lain Desa Wonorejo, Trisulo, dan Sepawon, Kecamatan Plosoklatenn, Kabupaten Kediri.

Ia mengatakan pihaknya akan melakukan observasi lanjutan dengan melibatkan lintas instansi di antaranya dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kediri.

"Besok (Kamis, 30/1) kami bersama dinas teknis ke lokasi untuk penanganan. Kami perlu observasi, jika diperlukan alat berat akan kami datangkan," kata dia.

Ia menambahkan, jalur itu tergerus sampai putus itu lebarnya sekitar 10 meter. Warga juga dilarang untuk mendekat sebab titik tersebut berbahaya.

Menurut dia, jalur itu dimanfaatkan untuk aktivitas sehari-hari oleh warga. Dengan jalur yang putus, warga harus mencari jalur lainnya dengan lewat Desa Babadan, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.

Putusnya jalur itu juga viral di media sosial. Masyarakat mengabadikan putusnya jalur tersebut dengan kamera telepon selulernya mereka. Warga menunjukkan lokasi jalur yang putus, sedangkan di sebelahnya debit air di sungai juga terlibat cukup besar.