Honda Tingkatkan Investasi di Tiga Pabriknya Jadi Rp 16,2 Triliun
REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON- Honda Motor Co mengatakan akan meningkatkan investasinya di tiga pabrik mobil Ohio Amerika Serikat sebesar 300 juta dolar AS. Investasi ini untuk mendapatkan fleksibilitas dalam membangun mobil listrik...
REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON- Honda Motor Co mengatakan akan meningkatkan investasinya di tiga pabrik mobil Ohio Amerika Serikat sebesar 300 juta dolar AS. Investasi ini untuk mendapatkan fleksibilitas dalam membangun mobil listrik (EV), mobil hibrida dan kendaraan berbahan bakar bensin (ICE) dalam jalur perakitan yang sama.
Produsen mobil Jepang itu telah mengumumkan rencana untuk menginvestasikan 700 juta dolar AS di tiga pabrik pada tahun 2022. “Tetapi sekarang menaikkannya menjadi 1 miliar dolar AS (Rp 16,2 triliun),” kata Jennifer Thomas, wakil presiden senior di unit AS, Rabu (29/1/2025).
Dia juga menyuarakan kekhawatiran tentang rencana pemerintahan Presiden Donald Trump untuk memangkas Insentif kendaraan listrik.
Honda juga sedang membangun pabrik baterai patungan di Ohio dengan LG Energy Solution di mana investasi keseluruhannya diharapkan mencapai 4,4 miliar dolar AS sebagai bagian dari Hub di Ohio.
Honda sedang merombak Pabrik Mobil Marysville, Pabrik Mobil East Liberty, dan Pabrik Mesin Anna di Ohio.
"Kami menciptakan fleksibilitas untuk memproduksi kendaraan ICE, hibrida, dan baterai-listrik pada jalur produksi yang sama di Ohio. Hal ini memungkinkan kami untuk merespons perubahan permintaan pelanggan dan kondisi pasar dengan cepat," kata Thomas.
Pemerintahan mantan Presiden Joe Biden mengadopsi serangkaian peraturan yang dirancang untuk mempercepat penyebaran kendaraan listrik. Trump telah berjanji untuk membatalkannya, dan Departemen Transportasi mengambil langkah pertama untuk melakukannya pada hari Selasa.
"Kita harus menemukan cara untuk menghindari gejolak politik dramatis setiap empat tahun demi kebijakan yang mendorong stabilitas dan memungkinkan pengambilan keputusan strategis industri kita," kata Thomas di Washington.
Thomas mengatakan insentif untuk kendaraan listrik merupakan faktor yang kuat dalam untuk bersaing, dan melemahkan insentif akan berujung pada penurunan penjualan kendaraan listrik.
Dia juga mengutip peran CEO Tesla, Elon Musk dalam upaya Trump untuk mengefisienkan operasi pemerintah yang dikenal sebagai DOGE dan insentif pemerintah kepada pembuat mobil itu tahun 2010.
"Mengingat siapa yang memimpin upaya ini untuk pemerintahan baru, saya merasa sangat ironis bahwa jika DOGE sudah ada bertahun-tahun lalu, Tesla kemungkinan besar tidak akan ada," kata Thomas.
Menurutnya Tesla seperti ini karena kebijakan pemerintah membuat mereka tetap hidup dan keuntungan. “DOGE butuh waktu untuk direalisasikan,” katanya.
Tesla tidak menanggapi permintaan komentar.
sumber : Reuters