Rencana Pembangunan Pasar Besar Malang Ditolak Sejumlah Pedagang

Rencana Pembangunan Pasar Besar Malang Ditolak Sejumlah Pedagang. ????Rencana pembangunan Pasar Besar Malang mendapat penolakan dari sejumlah pedagang yang tergabung dalam Himpunan Pedagang Pasar Besar Malang (Hippama). -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Rencana Pembangunan Pasar Besar Malang Ditolak Sejumlah Pedagang

Malang (beritajatim.com) – Rencana pembangunan Pasar Besar Malang mendapat penolakan dari sejumlah pedagang yang tergabung dalam Himpunan Pedagang Pasar Besar Malang (Hippama). Sikap penolakan dilakukan di depan Pasar Besar Malang pada Rabu, 29 Januari 2025.

Wakil Ketua Hippama, Agus Priambodo mengungkapkan alasan penolakan pembangunan total karena mengacu pada hasil kajian independen yang dilakukan oleh Institut Teknologi Sepuluh November (ITS Surabaya) yang menyatakan bahwa Pasar Besar Kota Malang masih layak. Untuk itu mereka lebih setuju jika Pasar Besar Malang cukup direnovasi.

“Jadi uji forensik dari ITS itu menyatakan pasar ini masih layak dan hanya perlu pembenahan sedikit aja agar lebih baik bukan dibangun total,” ujar Agus.

Hippama juga mengeluarkan sikap bahwa oknum yang mengatasnamakan Hippama dengan mendukung pembangunan total sebenarnya sudah dikeluarkan dari Hippama. Mereka bahkan mengancam akan menempuh jalur hukum jika ada yang mengatasnamakan Hippama.

Sebelumnya, Kepala Diskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi menyatakan 85 persen pedagang setuju pembangunan total Pasar Besar Malang. Klaim itu dibantah Agus justru dia menyebut 85 persen pedagang yang menolak.

“Hippama ini memperjuangkan untuk perbaikan. Pasar ini sejak 2016 kebakaran tapi tidak pernah ada perawatan. Keluhan pedagang yang selama ini tak dihiraukan pemerintah, mulai soal kebersihan, kebocoran atap tak pernah dihiraukan,” ujar Agus.

Agus menuturkan seharusnya Pemkot Malang melakukan perbaikan sejak beberapa tahun yang lalu pasca kebakaran. Namun, upaya perbaikan gedung justru dilakukan pedagang dengan cara swadaya.

“Justru kami pedagang sendiri yang secara swadaya melakukan perbaikan sendiri, seperti perbaikan talang, keramik dan lainnya. Alhamdulillah dari swadaya pedagang, sampai pedagang sayur juga ikut itu bisa memperbaiki talang sepanjang 100 meter dan spandek 50 meter,” ujar Agus. (luc/kun)