Sambil Bercanda, Netanyahu Sebut Negara Saudi Bukan Negara Palestina, Arab Langsung Ngamuk

Arab Saudi marah setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan ingin mengusir warga Palestina dari tanah mereka.

Sambil Bercanda, Netanyahu Sebut Negara Saudi Bukan Negara Palestina, Arab Langsung Ngamuk

TRIBUNNEWS.COM - Arab Saudi 'ngamuk' setelah Perdana Menteri , Benjamin menyatakan ingin mengusir warga dari tanah mereka.

Netanyahu tampak bercanda ketika ia menanggapi seorang pewawancara di Channel 14 yang pro-Netanyahu yang keliru mengatakan "negara Saudi" bukannya "negara ".

Meski pernyataan Saudi menyebutkan nama , pernyataan itu tidak secara langsung merujuk pada komentar tentang pendirian negara di wilayah Saudi.

Dikutip dari Reuters, Mesir dan Yordania juga mengecam terkait pernyataan tersebut.

Bahkan, Mesir menganggap gagasan tersebut sebagai "pelanggaran langsung terhadap kedaulatan Saudi".

Kerajaan itu mengatakan pihaknya menghargai penolakan negara-negara "persaudaraan" terhadap pernyataan .

"Pola pikir ekstremis pendudukan ini tidak memahami apa arti wilayah bagi saudara-saudara dan hubungan sadar, historis, dan hukumnya dengan tanah itu," katanya

Diskusi tentang nasib warga di Gaza telah berubah drastis akibat usulan mengejutkan dari Presiden AS, Donald Trump tentang "mengambil alih Jalur Gaza" dari .

Trump mengatakan pada saat itu, ia akan menciptakan "Riviera Timur Tengah" setelah menempatkan warga di tempat lain.

Negara-negara Arab secara terbuka mengutuk komentar Trump, yang muncul selama gencatan senjata di Gaza.

Trump mengatakan Arab Saudi tidak menuntut negara Palestina sebagai syarat normalisasi hubungan dengan Israel.

Baca juga:

Namun Riyadh menepis pernyataannya, dengan mengatakan tidak akan menjalin hubungan dengan tanpa pembentukan negara .

Sementara itu, Mesir akan menjadi tuan rumah dalam pertemuan puncak darurat Arab pada 27 Februari 2025 mendatang.

Pertemuan tersebut akan membahas tentang perkembangan "serius" bagi .