Tips Lulus 3,3 Tahun ala Mahasiswa Psikologi
Dimas Brian Adi Putra, mahasiswa Program Studi Psikologi (Dok Dimas) Dimas Brian Adi Putra, mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2021, berhasil menyelesaikan studi dalam waktu 3,3...
Dimas Brian Adi Putra, mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2021, berhasil menyelesaikan studi dalam waktu 3,3 tahun dengan prestasi yang membanggakan. Dimas tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga aktif berorganisasi dan terlibat dalam berbagai kegiatan pengabdian masyarakat. Perjalanan kuliahnya penuh tantangan, tetapi semangatnya untuk belajar, berkontribusi, dan mencapai tujuan menjadi kunci keberhasilannya.
Di awal perkuliahan, Dimas mengaku menjalani semuanya secara biasa saja. Namun, keterlibatannya dalam organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan organisasi mahasiswa (ormawa) menjadi titik balik dalam hidupnya. Melalui BEM, ia mendapat kesempatan untuk terlibat dalam berbagai kegiatan, termasuk mendampingi dosen dalam publikasi penelitian. Kesempatan ini membuka jalannya untuk berpartisipasi dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) pada tahun 2023.
Bersama timnya, ia menyusun proposal dengan tema pernikahan dini, yang meski terhenti di tahap administrasi, tetap memberikan pengalaman berharga. Tidak berhenti di situ, Dimas kembali mencoba PKM di tahun berikutnya dengan tema kesehatan mental berbasis mitos lokal di Gunungkidul, dan berhasil mengimplementasikan proyek tersebut meski diiringi berbagai rintangan.
Selain aktif di PKM, Dimas tetap menjaga performa akademiknya. Ia dikenal sebagai mahasiswa yang rajin dan disiplin, bahkan mampu menyelesaikan skripsinya dalam waktu singkat. Mengambil fokus di bidang Psikologi Industri dan Organisasi, Dimas menyelesaikan penelitian di perkebunan kelapa sawit di Kalimantan. Tantangan geografis tidak menjadi halangan baginya, bahkan ia menyebut pengalaman tersebut sebagai pembelajaran yang berharga. Berkat kerja kerasnya, Dimas berhasil melewati sidang skripsi hampir tanpa revisi dan menyelesaikan seluruh proses akademik dengan baik.
Dimas percaya bahwa kunci keberhasilannya adalah manajemen waktu yang baik, kemauan untuk belajar dari berbagai sumber, dan dukungan dari keluarga serta teman-temannya. Sebagai anak tunggal, ia merasa memiliki tanggung jawab besar untuk membanggakan orang tuanya. “Bohong kalau aku bilang tidak ada dorongan dari orang tua. Mereka adalah semangatku, dan aku ingin selalu menjadi kebanggaan mereka,” ungkapnya.
Ke depan, Dimas berencana melanjutkan studi ke jenjang magister sambil tetap membuka peluang untuk bekerja. Ia berharap dapat terus bermanfaat bagi masyarakat melalui ilmu dan pengalamannya. Pesannya kepada mahasiswa lain adalah untuk selalu keluar dari zona nyaman, terus belajar, dan memanfaatkan setiap peluang yang ada. “Kuliah itu tentang prioritas. Jangan takut sibuk, asal tahu tujuan dan tanggung jawabmu, semua bisa tercapai,” pungkasnya. (Dilla)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.