Adakah Kaitan Kanker Serviks dan Menopause?
Meski menopause bukan penyebab langsung, kondisi yang menyertainya dapat menjadi faktor dalam perkembangan dan deteksi kanker serviks.
TEMPO.CO, Jakarta - disebabkan infeksi human papillomavirus (HPV) yang menyebabkan pembentukan sel abnormal di leher rahim. Beberapa gejala kanker serviks yang umum meliputi pendarahan vagina, nyeri panggul, dan pembengkakan. Di sisi lain, menopause menandai akhir masa reproduksi perempuan dan sering kali disertai ketidakseimbangan hormon serta perubahan fisik.
Dikutip dari laman The Hindustan Times Lifestyle, Dr. Anjali Kumar, direktur bagian kandungan dan kebidanan di CK Birla Hospital di Gurugram, India, menjelaskan meski bukan penyebab langsung, kondisi yang menyertainya dapat menjadi faktor dalam perkembangan dan deteksi kanker serviks.
“Memahami keterkaitan ini membantu meningkatkan kesadaran dan intervensi tepat waktu,” ungkapnya.
Penurunan kadar estrogen selama menopause menyebabkan atrofi vagina dan penipisan epitel serviks. Akibat perubahan ini, leher rahim menjadi lebih sensitif terhadap infeksi, termasuk infeksi HPV, penyebab utama kanker serviks.
"Gejala kanker serviks seperti pendarahan tidak normal bisa tersamarkan oleh gejala menopause yang umum sehingga menghambat deteksi dan diagnosis dini," jelas Kumar.
Faktor risiko gaya hidup dan kesehatan
Risiko meningkat seiring bertambahnya usia
Wanita pascamenopause memiliki sistem imun yang lebih lemah
sehingga sulit melawan infeksi HPV.
Kebiasaan merokok
Merokok mempercepat perkembangan kanker serviks dengan merusak
sel serviks secara fisik serta melemahkan respons imun.
Penggunaan kontrasepsi jangka panjang
Wanita yang menggunakan pil kontrasepsi dalam jangka waktu lama
berisiko sedikit lebih tinggi terkena kanker serviks, bahkan
setelah menopause.
Tips pencegahan
Skrining rutin
Wanita pascamenopause harus tetap menjalani tes papsmear dan
. Lansia
berusia 65 tahun atau lebih dengan riwayat hasil tes normal
dapat berhenti melakukan skrining tetapi hanya setelah mendapat
persetujuan dokter.
Mengenali gejala
Segera konsultasikan ke dokter jika mengalami pendarahan tidak
normal, nyeri, atau keputihan yang mencurigakan, bahkan
bertahun-tahun setelah menopause.
Gaya hidup sehat
Berhenti merokok, menjaga pola makan sehat, dan mengelola
kesehatan secara keseluruhan dapat secara signifikan mengurangi
risiko kanker serviks.