Arbel Yehud, Tahanan Israel Yang Ditunda Pembebasannya, Hamas Beri Alasan
Israel menuntut pembebasan Arbel Yehud, tahanan wanita Israel, hingga Sabtu depan. Alasan Hamas tunda pembebasan Arbel Yehud karena ia tentara wanita.
TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Perlawanan Islam Palestina, , mengumumkan penundaan pembebasan Arbel Yehud, seorang tahanan , hingga pertukaran tahanan selanjutnya yang dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 1 Februari 2025.
Keputusan ini muncul setelah sebelumnya berhasil membebaskan empat tentara wanita sebagai bagian dari pertukaran tahanan kedua pada 25 Januari 2025.
Mengapa Pembebasan Arbel Yehud Ditunda?
Hamas menunda pembebasan Arbel Yehud karena mengklasifikasikan dia sebagai tentara wanita yang dilatih di bidang astronomi.
Di sisi lain, menyatakan bahwa Arbel Yehud merupakan warga sipil dan menuduh melanggar perjanjian gencatan senjata yang mengharuskan pembebasan warga sipil terlebih dahulu.
"Arbel Yehud adalah seorang wanita militer Yahudi yang dilatih dalam program luar angkasa tentara ," ungkap sumber resmi dari Gerakan Jihad Islam, faksi yang menahan Arbel Yehud.
Sumber dari juga mengonfirmasi bahwa Arbel Yehud masih hidup dan akan dibebaskan sesuai dengan ketentuan kesepakatan pertukaran.
"Para mediator memberi tahu kami bahwa Arbel Yehud masih hidup dan akan dibebaskan Sabtu depan," kata sumber tersebut.
Sementara itu, Kantor Perdana Menteri , , menegaskan bahwa warga Palestina di tidak boleh memasuki wilayah utara hingga Arbel Yehud dibebaskan.
"Berdasarkan perjanjian gencatan senjata, kami tidak akan mengizinkan penduduk Gaza masuk ke utara sampai ada pengaturan untuk pembebasan Arbel Yehud," ujar kantor Netanyahu.
Juru bicara tentara Israel, Daniel Hagari, menuduh Hamas tidak mematuhi perjanjian yang telah disepakati.
Baca juga:
"Kami akan berupaya mengembalikan mereka yang ditahan dan kami berkomitmen untuk itu," tegasnya.
Arbel Yehud, 29 tahun, ditangkap oleh Brigade Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam, dalam Operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan pada 7 Oktober 2023.
Ia ditangkap di rumahnya di pemukiman Nir Oz, dekat Khan Yunis, bersama temannya Ariel Kunio.
Media melaporkan bahwa Erbil memiliki minat yang besar dalam astronomi dan tidak ditahan oleh Brigade Al-Qassam, sayap militer .
Sejak dimulainya serangan di , jumlah kematian warga Palestina dilaporkan meningkat menjadi lebih dari 47.283 jiwa, dengan lebih dari 111.472 lainnya terluka.
Sementara itu, mengeklaim ada 101 tahanan yang masih ditahan oleh di setelah pertukaran tahanan yang dilakukan pada akhir November 2023.
Pertukaran tahanan antara dan yang berlangsung pada 19 Januari 2025 juga mencatat pertukaran 3 wanita dengan 90 warga Palestina.
Pertukaran kedua pada Sabtu (25/1/2025), membebaskan 4 tentara wanita dan 200 tahanan Palestina.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).