[Foto] Potensi Ekonomi Biru dari Kepingan Surga Kalimantan Timur

Maratua bak kepingan surga di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Alamnya yang indah menjadikan pulau ini menjadi daya pikat wisatawan dan membuka peluang ekonomi biru bagi masyarakat sekitar.

[Foto] Potensi Ekonomi Biru dari Kepingan Surga Kalimantan Timur

Tanah Airku Indonesia

Negeri Elok Amat Ku Cinta

Tanah Tumpah Darahku Yang Mulia

Yang Ku Puja Sepanjang Masa

Kekaguman Ismail Marzuki atas tanah airnya, Indonesia, tertuangkan dalam lagu berjudul Rayuan Pulau Kelapa. Meski berada di garis terluar Indonesia, pulau bernama Maratua nyatanya memiliki daya pikat seperti yang tergambarkan dalam lagu tersebut.

Hamparan pasir putih, hutan mangrove, hutan tropis, danau air tawar, perairan laut yang kaya biota laut, serta kawasan karst dengan gua di dalamnya berpadu jadi satu. Tak salah bagi siapa yang pernah datang ke pulau seluas 384,36 kilometer persegi itu menyebut Maratua bak kepingan surga di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Kekayaan-kekayaan alam itu dapat dinikmati di sejumlah tempat di Maratua, seperti Derawan, Teluk Harapan, Teluk Alulu, Danau Haji Buang, dan Laguna Kehe Daing.

Tak hanya alam yang sangat kaya, budaya masyarakat di sana pun memiliki daya pikat yang tak kalah. Sekitar 5.000 penduduknya yang mayoritas merupakan Suku Bajo telah turun-temurun menghuni wilayah yang terapit perairan seluas 3.735,18 kilometer persegi yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Filipina.

Kehidupan sebagai nelayan yang merupakan jalan hidup orang-orang Bajo membentuk kearifan lokal tersendiri yang menarik untuk diselami.

Harmoni alam pun ditunjukkan dengan banyaknya penyu yang menetaskan telur-telurnya, khususnya di Pulau Sangalaki dengan menjaga kelestarian penyu dari praktik perburuan liar. Oleh karena itu, konservasi tersebut juga diupayakan melalui penetasan telur-telur penyu untuk selanjutnya tukik-tukik penyu itu dilepasliarkan ke laut bebas.

Melihat daya tarik tersebut, Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) ingin mengembangkan wisata berkelanjutan di Maratua. YKAN berupaya melalui pendampingan Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) setempat mengembangkan konsep ekonomi biru pada pariwisata di Maratua.

Konsep tersebut menekankan pembangunan ekonomi berkelanjutan untuk memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat lokal yang berdaya saing tinggi dengan tetap memperhatikan keberlangsungan ekosistem laut.

YKAN bersama Komunitas Maratua Peduli Lingkungan (KMPL) mengajak wisatawan lokal maupun mancanegara untuk melestarikan dan merehabilitasi terumbu karang, serta menjaga kebersihan pantai dari sampah-sampah yang tersapu ombak. 

Upaya optimalisasi ekonomi biru yang terjalin sejak beberapa tahun terakhir semakin tampak. Menurut Penjabat Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, jumlah wisatawan di Maratua terus meningkat. Pada 2021 (masa Covid-19) tercatat 4.900 pengunjung, pada 2022 meningkat menjadi sekitar 6.000 orang. Bahkan, pada 2023 wisatawan mencapai lebih dari 19.700 orang.