Induk Usaha Japfa Delisting dari Bursa Singapura, Ini Struktur Pemegang Sahamnya
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) resmi mengumumka rencana privatisasi atau delisting sukarela yang akan dilakukan oleh induk usahanya, Japfa Ltd, dari Bursa Singapura.
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) resmi mengumumka rencana privatisasi atau delisting sukarela yang akan dilakukan oleh induk usahanya, Japfa Ltd, dari Bursa Singapura. Selanjutnya, seluruh saham dari pemegang saham minoritas induk JPFA yaitu Japfa Ltd akan diambil oleh keluarga Santosa.
"Selanjutnya (keluarga Santosa) memiliki 100% saham Japfa Ltd dan selanjutnya Japfa Ltd akan delisting dari Bursa Efek Singapura (SGX)," kata Sekretaris Perusahaan Japfa Indonesia Maya Pradjono dalam keterangan resmi, Minggu (26/1).
Maya mmenyampaikan bahwa pada saat ini Japfa Ltd adalah pemegang saham mayoritas JPFA. Sementara Keluarga Santosa merupakan pemegang saham mayoritas Japfa Ltd dan Japfa Indonesia.
Pembelian skema saham oleh Keluarga Santosa dan privatisasi serta penghapusan pencatatan saham (delisting) Japfa Ltd tidak akan mengubah pengendalian atau manajemen Grup Japfa. "Serta tidak akan mempengaruhi bisnis Grup Japfa serta kelangsungan usahanya," tuturnya.
Maya menegaskan Japfa Indonesia akan tetap menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia tanpa adanya perubahan kepemilikan mayoritas.
"Akan tetap secara mayoritas dimiliki serta dikendalikan oleh Keluarga Santosa dan tidak ada rencana aksi korporasi oleh Japfa," kata Maya
Sebagai informasi, pemegang saham mayoritas Japfa Ltd dan keluarga Santosa telah menyampaikan pengumuman berkaitan dengan usulan rencana privatisasi atau delisting sukarela pada Jumat (24/1).
Ferry Teguh Santosa merupakan pendiri perusahaan unggas Japfa pada 1971. Japfa memperluas bisnisnya ke produksi pakan ternak samapi dengan pembibitan ayam pada 1975.
Bisnisnya makin moncer, Japfa memutuskan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1989. Tak sendirian, Ferry ditemani anaknya yaitu Handojo Santosa untuk mengelola perusahaan, khususnya selama masa krisis.
Berkat kerja kerasnya, Handojo dipercaya untuk menduduki kursi wakil direktur utama pada 1989. Lalu diangkat sebagai direktur utama pada 1997 berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Adapun, Japfa melantai di Bursa Singapura pada kepemimpinan Handojo.