Akademi Tun Razak Dorong Transformasi Perguruan Tinggi dalam Rakor BKSPTIS

Akademi Tun Razak (ISW) [Jakarta] – Badan Koordinasi Perguruan Tinggi Islam Swasta (BKSPTIS) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) yang dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk perwakilan dari Akademi Tun Razak, Ismail Suardi...

Akademi Tun Razak Dorong Transformasi Perguruan Tinggi dalam Rakor BKSPTIS
Image Ismail Suardi Wekke Rembuk | 2025-02-09 01:08:26
Akademi Tun Razak (ISW)

[Jakarta] – Badan Koordinasi Perguruan Tinggi Islam Swasta (BKSPTIS) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) yang dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk perwakilan dari Akademi Tun Razak, Ismail Suardi Wekke, dan Duta Besar Palestina untuk Indonesia.

Rakor ini mengkaji topic terkait transformasi perguruan tinggi, dengan fokus pada peran strategis perguruan tinggi Islam dalam memajukan pendidikan di Indonesia dan menjalin hubungan internasional, termasuk dengan Palestina. Rakor berlangsung di kampus UHamka, Sabtu, 8 Februari 2025.

Akademi Tun Razak, sebagai lembaga yang fokus pada pengembangan sumber daya manusia, turut berperan aktif dalam mendorong transformasi perguruan tinggi. Akademi Tun Razak menekankan pentingnya adaptasi perguruan tinggi terhadap perubahan zaman, terutama dalam menghadapi tantangan global dan disrupsi teknologi. Transformasi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari kurikulum, metode pembelajaran, hingga pengembangan riset dan inovasi.

Dalam konteks Indonesia, perguruan tinggi Islam memiliki peran strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Perguruan tinggi Islam tidak hanya fokus pada pengembangan keilmuan agama, tetapi juga berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan umum, teknologi, dan sosial.

BKSPTIS, sebagai wadah koordinasi perguruan tinggi Islam swasta, terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dan memperkuat peran perguruan tinggi Islam dalam pembangunan nasional.

Rakor BKSPTIS kali ini juga memberikan perhatian khusus pada penguatan hubungan internasional, terutama dengan Palestina. Kehadiran Duta Besar Palestina untuk Indonesia dalam acara ini menjadi simbol komitmen untuk menjalin kerja sama yang lebih erat di bidang pendidikan.

Perguruan tinggi Islam di Indonesia diharapkan dapat berkontribusi dalam memberikan dukungan pendidikan kepada mahasiswa Palestina, serta berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam pengembangan pendidikan tinggi.

Transformasi perguruan tinggi menjadi agenda penting dalam menghadapi tantangan global. Perguruan tinggi dituntut untuk menghasilkan lulusan yang kompeten, berdaya saing, dan memiliki jiwa kewirausahaan.

Selain itu, perguruan tinggi juga harus mampu mengembangkan riset dan inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan industri.

Dalam konteks ini, BKSPTIS mendorong perguruan tinggi Islam untuk terus berinovasi dan mengembangkan program-program studi yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.

Selain itu, BKSPTIS juga mendorong perguruan tinggi Islam untuk meningkatkan kualitas dosen dan tenaga kependidikan, serta memperkuat infrastruktur dan fasilitas pendukung pembelajaran.

Rakor BKSPTIS ini diharapkan dapat menghasilkan rumusan-rumusan strategis yang dapat menjadi panduan bagi perguruan tinggi Islam dalam melakukan transformasi.

Transformasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan tinggi Islam, sehingga dapat berkontribusi lebih besar dalam pembangunan nasional dan memperkuat hubungan internasional, khususnya dengan Palestina.

Dengan sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan berbagai pihak terkait, transformasi perguruan tinggi di Indonesia dapat berjalan dengan sukses.

Hal ini akan memberikan dampak positif bagi kemajuan pendidikan di Indonesia, serta memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.