Wamensos ajak Pemerintah Bima NTB entaskan kemiskinan dengan DTSEN
Wakil Menteri Sosial (Wamensos), Agus Jabo Priyono mengajak Pemerintah Kota dan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat ...
![Wamensos ajak Pemerintah Bima NTB entaskan kemiskinan dengan DTSEN](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/08/wamensos.jpg)
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Sosial (Wamensos), Agus Jabo Priyono mengajak Pemerintah Kota dan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) saling bersinergi mengentaskan kemiskinan dengan Data Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu, Agus menegaskan bahwa program pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat terus digalakkan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, dengan beragam kolaborasi yang dilakukan bersama pemerintah daerah.
"Kita tunggu DTSEN supaya tahu profil kemiskinan di Bima, setelah DTSEN kita keluar, kita berangkat dari situ. Targetnya pengentasan kemiskinan," kata Agus Jabo saat beraudiensi dengan Pemerintah Kota dan Kabupaten Bima di Kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan Presiden Prabowo Subianto merasa resah, karena bantuan sosial (bansos) di daerah banyak yang tidak tepat sasaran, sehingga penyusunan data tunggal merupakan langkah paling tepat untuk menuntaskan kemiskinan ekstrem pada tahun 2026.
Agus menegaskan pentingnya pemberdayaan para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) agar terbebas dari bansos dengan graduasi.
"Jalannya graduasi, yang wujudnya pemberdayaan. Masyarakat harus produktif," ucapnya.
Agus Jabo mengemukakan Kemensos memiliki pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 120 ribuan orang, dimana setiap pendamping memiliki target minimal untuk melakukan graduasi pada 10 penerima bansos.
"Pendamping PKH juga harus bersinergi dan berkolaborasi, terutama dengan pemerintah daerah (pemda), ujungnya di pemda," tuturnya.
Sebelumnya, Pelaksana tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti menyebut proses penyusunan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sudah memasuki tahap akhir.
"DTSEN ini sudah masuk pada titik akhir, kemudian akan kami koordinasikan dengan kementerian-kementerian terkait lainnya," katanya.
Ia menjelaskan proses penyusunan DTSEN telah dilakukan sejak 30 Oktober 2024 dan terus berproses melibatkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) di tiap-tiap daerah.
"Ini kan prosesnya panjang sejak tahun lalu, semenjak kami ditugaskan pada tanggal 30 Oktober 2024, itu terus berproses, dan proses ini sudah menuju titik akhir. Kita sudah rekonsiliasi terus dengan Dinas Dukcapil, jadi nanti datanya ini namanya juga data tunggal, tentu proses rekonsiliasinya dengan seluruh data yang tersedia, termasuk data Dukcapil," ujar dia.
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025