Cegah penyebaran PMK, Pemkab Sampang lakukan pemeriksaan kesehatan hewan
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Jawa Timur terus menggencarkan pemeriksaan kesehatan sapi dengan sistem jemput bola guna mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah itu."Semua petugas kesehatan ...
Madura Raya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Jawa Timur terus menggencarkan pemeriksaan kesehatan sapi dengan sistem jemput bola guna mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah itu.
"Semua petugas kesehatan hewan kami kerahkan, mengingat jumlah sapi yang dilaporkan terpapar PMK di kabupaten ini tergolong banyak," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta-KP) Pemkab Sampang Suyono di Sampang, Sabtu.
Ia menjelaskan jumlah sapi milik warga Sampang yang dilaporkan terserang PMK sebanyak 819 ekor, tersebar di 14 kecamatan di kabupaten itu.
Dari jumlah itu, sebanyak 15 ekor mati, lima ekor dipotong paksa akibat PMK itu, dan sebanyak 341 sapi telah dilaporkan sembuh.
"Data jumlah sapi yang terpapar PMK itu mulai Desember 2024 hingga Januari 2025, sesuai hasil rapat koordinasi dengan petugas lapangan pekan ini," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya membentuk tim khusus dan menerjunkan ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan dengan cara mendatangi secara langsung ke rumah-rumah warga yang beternak sapi.
Disperta-KP juga rutin melakukan penyemprotan disinfektan ke semua pasar hewan yang tersebar di 14 kecamatan.
"Penyuluhan tentang upaya mencegah penyebaran penyakit, serta teknik penanganan sementara terus kami lakukan," katanya.
Selain menerjunkan tim kesehatan hewan yang terdiri atas mantri dan dokter hewan serta penyuluh peternakan, pihaknya juga melibatkan aparat kepolisian dan TNI.
Dia mengatakan aparat keamanan dilibatkan dalam penanganan kasus PMK di daerah dengan sebutan "Kota Bahari" itu, karena memiliki jaringan personel yang luas hingga tingkat desa.
"Kalau polisi kan memiliki bhabinkamtibmas di setiap desa, dan kalau TNI ada babinsa. Jadi semua desa ada petugas dari kedua institusi ini," katanya.
Dengan cara seperti ini, kata dia, berbagai informasi seputar kasus PMK bisa diakses dengan cepat dan mudah oleh Disperta-KP Pemkab Sampang, serta bisa segera ditindak lanjuti oleh petugas lapangan.
Di antara 14 kecamatan di Kabupaten Sampang itu, jumlah kasus PMK terbanyak di tiga kecamatan, yakni Camplong, Sokobanah, dan Tambelangan.
Di Kecamatan Camplong jumlah sapi yang dilaporkan terpapar PMK sebanyak 164 ekor, dua mati, dan 58 sembuh.
Di Kecamatan Sokobanah sebanyak 125 ekor, dan sebanyak 67 ekor telah dinyatakan sembuh.
Di Kecamatan Tambelangan, sebanyak 118 sapi terpapar PMK, lima ekor mati, dan dua ekor dipotong paksa.