Bisa Langsung Perang, Mesir Terima Pesan Israel Soal Perjanjian Damai, AS Tak Mau Cari Ribut di Arab

Seiring mencuatnya seruan pengusiran paksa warga Gaza, Kairo seperti mencium gelagat buruk Tel Aviv. Mesir bisa langsung perang ke Israel

Bisa Langsung Perang, Mesir Terima Pesan Israel Soal Perjanjian Damai, AS Tak Mau Cari Ribut di Arab

Bisa Langsung Perang, Terima Pesan Soal Perjanjian Damai, AS Tak Mau Cari Ribut dengan Arab

TRIBUNNEWS.COM - Hubungan dan kembali memanas seiring wacana yang dilontarkan Presiden (AS), Donald Trump yang menyerukan negeri Piramida itu untuk menampung warga Palestina dari yang hancur.

Belakangan, Israel menggaungkan rencana Trump ini, namun Mesir secara tegas langsung menolak rencana itu.

Baca juga:

Meski begitu, dikhawatirkan telah menetapkan cara-cara 'pengusiran' terstruktur agar warga bisa ke luar dan tetap berada di luar wilayah kantung Palestina tersebut.

Mesir mewaspadai hal ini lantaran teritorial mereka berbatasan langsung dengan wilayah .

Belakangan, dilaporkan menerima pesan dari yang mengonfirmasi komitmen Tel Aviv terhadap perjanjian damai 1979.

Perjanjian damai –Israel ditandatangani pada tahun 1979 di Washington oleh mendiang Presiden Anwar El-Sadat dan Perdana Menteri saat itu Menachem Begin, setelah Kesepakatan Camp David tahun 1978.

Sebagai konteks, secara terbatas menjadi tujuan dari para warga Palestina di yang terluka dan memerlukan pengobatan dan perawatan intensif.

Mesir menerima para warga ini dengan jumlah terbatas dan dengan ketentuan dan syarat ketat.

Belakangan, seiring mencuatnya seruan pengusiran paksa warga , Kairo seperti mencium gelagat buruk Tel Aviv. 

Menurut sumber yang berbicara kepada saluran TV Al Arabiya pada Sabtu (8/2/2025), memperingatkan agar tidak memberlakukan pembatasan pada kembalinya warga Palestina setelah menerima perawatan medis di Kairo.

Sikap Mesir ini mendorong Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengeluarkan komentar provokatif kalau Mesir ikut membuat Gaza menjadi 'Penjara Terbuka Terbesar di Dunia' dengan tidak mengizinkan warga Palestina bertolak dan menetap di negaranya.

Tentara Mesir berpatroli di perbatasan Rafah-Gaza saat kunjungan duta besar Dewan Keamanan PBB, 11 Desember 2023.
Tentara Mesir berpatroli di perbatasan Rafah-Gaza saat kunjungan duta besar Dewan Keamanan PBB, 11 Desember 2023. (Giuseppe CACACE / AFP)

Bisa Langsung Perang

Perlu digarisbawahi, menganggap pengusiran warga Palestina di , ke wilayahnya, khusunya di daerah Sinai, adalah hal sensitif dan membahayakan keamanan dan stabilitas negara. 

Mesir juga mengatakan pengungsian warga sipil dari ke akan membahayakan perjuangan Palestina.