Adu Laba Indosat (ISAT) dan XL Axiata (EXCL), Emiten Mana yang Lebih Moncer?

Perusahaan telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT XL Axiata Tbk (SXCL) telah melaporkan kinerjanya sepanjang 2024. Dua emiten ini mengalami pertumbuhan laba secara tahunan atau year on year (yoy)

Adu Laba Indosat (ISAT) dan XL Axiata (EXCL), Emiten Mana yang Lebih Moncer?

Perusahaan telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT XL Axiata Tbk (SXCL) telah melaporkan kinerjanya sepanjang 2024. Dua emiten ini mengalami pertumbuhan laba secara tahunan atau year on year (yoy). 

Terbaru Indosat membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 4,9 triliun sepanjang 2024. Laba Indosat naik 8,97% dibandingkan periode sebelumnya yakni Rp 4,5 triliun. 

Naiknya laba Indosat beriringan dengan tumbuhnya pendapatan Indosat 9,09% menjadi Rp 55,8 triliun sepanjang 2024. Dibandingkan periode yang sama tahun 2023 senilai Rp 51,22 triliun. 

Sementara itu laba XL Axiata yang dapat diatribusikan ke entitas induk hingga  akhir 2024 melonjak 44,4% menjadi Rp 1,82 triliun. Pada 2023, perseroan membukukan laba sebesar Rp 1,26 triliun. 

Walaupun secara persentase pertumbuhan EXCL lebih besar yaitu dua dgit, namun laba ISAT tercatat lebih besar dibandingkan laba XL Axiata. Bahkan laba lSAT hampir menembus Rp 5 triliun. 

Membanding Kinerja Keuangan ISAT dan EXCL

Melansir laporan keuangan dua perusahaan, pendapatan XL sebesar Rp 34,39 triliun sepanjang 2024. Pendapatan ini meningkat 6,4% secara tahunan dari Rp 32,3 triliun pada 2023.

Dibandingkan XL, Indosat memiliki pendapatan lebih besar yaitu Rp 55,8 triliun, tumbuh 9,09% dari 2023 senilai Rp 55,8 triliun.

Membedah lebih lanjut, pendapatan Indosat ditopang segmen selular yaitu Rp 47,03 triliun pada 2024, meningkat dari 2023 sebesar Rp 43,74 triliun.

Raihan pendapatan turut didorong dari segmen multimedia, komunikasi data internet Rp 7,98 triliun dari tahun sebelum Rp 6,47 triliun. Di sisi lain pendapatan dari segmen telekomunikasi tetap justru mengalami penurunan menjadi Rp 864,3 miliar dari sebelumnya Rp 1 triliun.

Di sisi lain pendapatan XL Axiata dikontribusikan dari pendapatan data dan layanan digital senilai Rp 31,57 triliun. Lalu dari segmen percakapan dan SMS sebesar Rp 898,6 miliar. Terakhir dari jasa interkoneksi dan jasa telekomunikasi lainnya sebesar Rp1,13 triliun.

Antara XL Axiata dan Indosat, Mana yang Bebannya Paling Banyak?

Tumbuhnya perolehan laba tak lepas dari sederet beban yang memiliki efek samping bagi laporan kinerja XL maupun Indosat. Salah satunya yaitu laba yang diperoleh kedua perusahaan tidak sebesar atau meraih separuh dari perolehan pendapatan.

Laporan keuangan Indosat membukukan beban sejumlah beban seperti penyelenggaraan jasa Rp 22,7 triliun dari sebelumnya Rp 21,08 triliun. Lalu ada beban karyawan Rp 3,8 triliun sepanjang 2024, beban keuangan Rp 4,4 triliun, beban pemasaran Rp 1,9 triliun, dam beban umum serta administrasi Rp 888,8 miliar.

Sementara XL Axiata mencatatkan beberapa beban yaitu beban infrastruktur Rp 8,9 triliun dan lalu beban penjualan serta pemasaran Rp 2,09 triliun. Kemudian beban umum dan administrasi Rp 454,9 miliar dan beban interkoneksi serta beban langsung lainnya Rp 3,2 triliun.

XL juga memiliki beban gaji serta kesejahteraan karyawan Rp 1,7 triliun dan biaya keuangan senilai Rp 3,1 triliun. Biaya keuangan terdiri dari bunga atas pinjaman dan liabilitas sewa sebesar Rp 3,06 triliun ditambah biaya keuangan lainnya Rp 46,7 miliar.

Dari segi aset, Indosat membukukan penurunan aset 0,29% menjadi sebesar Rp 114,3 triliun sepanjang 2024 dibanding 2023 yaitu Rp 114,7 triliun. EXCL juga mencatatkan penurunan aset menjadi sebesar Rp 86,17 triliun hingga akhir 2024, dibandingkan akhir 2023 yang sebesar Rp 87,69 triliun.

Gerak Saham ISAT dan EXCL

Dari segi Harga saham, baik ISAT dan EXCL bergerak dinamis sepanjang tahun. Pada penutupan perdagangan Senin (10/2) Harga saham Indosat ditutup turun 13,51% dari Rp 2.220 pada pembukaan menjadi Rp 1.920 pada penutupan. 

Secara tahunan Harga saham ISAT telah turun 21,63% year on year. Harga saham Indosat sempat berada di Harga Rp 3.000 pada perdagangan pertengahan Maret 2024. 

Sementara itu Harga saham EXCL bergerak lebih stabil. Pada perdagangan Senin (10/2) Harga saham EXCL hanya turun 0,44% ditutup pada Rp 2.280. 

Secara tahunan Harga saham ISAT bergerak turun 2,51% dari Rp 2.330 pada Februari 2024. Adapun Harga tertinggi pada 2024 adalah Rp 2.610 pada perdagangan 13 Mei 2024.