Pj Gubernur Jatim ajak masyarakat manfaatkan cek kesehatan gratis
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengajak masyarakat Jawa Timur (Jatim) untuk memanfaatkan program cek kesehatan gratis sebagai 'kado ulang tahun' dari negara."Cek kesehatan gratis (CKG) ini sebagai ...
![Pj Gubernur Jatim ajak masyarakat manfaatkan cek kesehatan gratis](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/11/1000091736.jpg)
Pemprov Jatim (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengajak masyarakat Jawa Timur (Jatim) untuk memanfaatkan program cek kesehatan gratis sebagai 'kado ulang tahun' dari negara.
"Cek kesehatan gratis (CKG) ini sebagai hadiah ulang tahun untuk masyarakat. Jadi mari ramai-ramai manfaatkan kesempatan ini. Jangan tunggu sakit baru berobat. Biaya pengobatan biasanya sangat mahal," kata Adhy di Surabaya, Selasa, (11/2).
Adhy menyebutkan tidak ada batasan usia untuk program tersebut. Setiap warga Jatim yang berulang tahun mulai dari bayi, balita, anak prasekolah, dewasa dan lansia dapat memanfaatkan program CKG tersebut.
"Siapapun yang berulang tahun bisa melakukan tes CKG, mulai dari bayi hingga lansia. Jadi jangan tunggu sampai merasa sakit, datang dan periksakan kesehatan. Karena program ini tidak hanya untuk yang sakit, tetapi untuk semua kalangan agar dapat menjaga kesehatan sejak dini," katanyaBaca juga:
Lebih lanjut Adhy menjelaskan program CKG ditujukan untuk mendeteksi faktor risiko kesehatan, kondisi pra-penyakit, serta penyakit dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup dan angka harapan hidup masyarakat Jatim.
Selain itu, pemeriksaan kesehatan juga mencakup berbagai jenis penyakit baik untuk bayi baru lahir hingga lansia. Jenis pemeriksaan untuk bayi baru lahir, meliputi pemeriksaan kekurangan Hormon Tiroid sejak lahir, kekurangan enzim pelindung sel darah merah (G6PD), kekurangan hormon adrenal sejak lahir, penyakit jantung bawaan (PJB) kritis, kelainan saluran empedu dan status pertumbuhan.
Sementara untuk balita dan anak prasekolah, pemeriksaan meliputi status pertumbuhan, perkembangan, tuberkulosis, telinga, mata, gigi, talasemia dan gula darah (mulai usia 2 tahun).
Sedangkan jenis pemeriksaan untuk dewasa dan lansia meliputi skrining merokok, tingkat aktivitas fisik, status gizi, gigi, tekanan darah, gula darah, tuberkulosis. Selanjutnya, risiko stroke, risiko jantung, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan fungsi ginjal (yang dimulai usia 40 tahun).
Selanjutnya ada pemeriksaan kanker payudara dan kanker leher rahim (pada perempuan mulai usia 30 tahun), kanker paru dan kanker usus (pada laki-laki mulai usia 45 tahun).
Lalu kesehatan mata, telinga, kesehatan jiwa, hati (Hepatitis B; Hepatitis C; Fibrosis/sirosis hati), calon pengantin (anemia ((hanya pada perempuan), Sifilis, HIV), serta geriatri (mulai usia 60 tahun).
"Kita telah memetakan beban penyakit berdasarkan siklus hidup masyarakat, mulai dari bayi baru lahir, balita, remaja, dewasa, hingga lansia," katanya.
Dalam menyukseskan program tersebut, Adhy juga menghimbau kepada Dinas Kesehatan beserta jajarannya untuk menyiapkan SDM, sarana prasarana, dan unsur pendukung lainnya demi menyukseskan program CKG ini.