Sosialisasi Amdal Reklamasi SWL Rampung, Massa Kontra Datang

Sosialisasi Amdal Reklamasi SWL Rampung, Massa Kontra Datang. ????Sosialisasi Amdal PSN reklamasi Surabaya Waterfront Land (SWL) pada Selasa (11/2/2025) menuai penolakan. Massa datang saat sosialisasi rampung. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Sosialisasi Amdal Reklamasi SWL Rampung, Massa Kontra Datang

Surabaya (beritajatim.com) – Sosialisasi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) Proyek Strategis Nasional (PSN) reklamasi Surabaya Waterfront Land (SWL) pada Selasa (11/2/2025) menuai penolakan. Tetapi, kelompok penolak reklamasi SWL datang ke lokasi saat sosialisasi rampung digelar.

Pantauan di lokasi, massa berkumpul di luar ruangan sosialisasi sekitar pukul 08.45 WIB. Mereka meneriakkan penolakan atas proyek reklamasi SWL tersebut.

Beberapa saat kemudian, sekitar pukul 08.55 WIB, sosialisasi telah selesai dilaksanakan. Lalu, massa kontra mencoba merangsek masuk ke ruangan.

Massa berjumlah sekitar 150 orang tersebut berusaha berjalan ke panggung untuk menguasai forum. Mereka juga membentangkan spanduk berisi penolakan reklamasi.

Karena sosialisasi telah selesai, para peserta yang hadir sejak awal memilih untuk segera meninggalkan lokasi. Sehingga situasi cukup terkendali.

PT Granting Jaya selaku penyelenggara sosialisasi Amdal tersebut merupakan calon pengelola PSN reklamasi SWL. Perusahaan ini memiliki rekam jejak selama 50 tahun mengelola kawasan pantai Surabaya dengan usaha berupa taman wisata Kenjeran Park seluas 100 hektare (Ha).

Sementara, kondisi pantai timur Surabaya saat ini cukup memprihatinkan. Bibir pantai sudah dipenuhi lumpur setebal 1 hingga 1,5 meter akibat sedimentasi bertahun-tahun. Air laut pun sulit terlihat.

Dampaknya, para nelayan kesulitan melaut. Mereka terpaksa mendorong perahunya hingga beberapa kilometer sampai ke kawasan perairan dalam. Jika mengandalkan air laut pasang, mereka harus menunggu hingga 10 jam. Kondisi tersebut mengancam nelayan dari sisi ekonomi.

Dampaknya, sebagian nelayan memutuskan untuk beralih profesi. Selain itu, pariwisata kelautan menjadi sangat terbatas dan laut tak bisa lagi dimanfaatkan untuk kegiatan produktif seperti olahraga air.

Kondisi tersebut kini tengah diupayakan untuk diatasi dengan proyek reklamasi pantai timur Surabaya. Proyek yang telah ditetapkan menjadi PSN tersebut dinilai dapat menjadi solusi.

Proyek ini diharapkan dapat menyediakan lahan untuk penguatan ekonomi, khususnya bagi para nelayan. Selain itu, dapat mengoptimalkan sumberdaya kelautan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). [beq]