Wamendagri Bima Arya Pastikan Fasilitas Retret Kepala Daerah Sudah Siap

Wamendagri Bima Arya Sugiarto memastikan semua fasilitas untuk retret kepala daerah sudah siap untuk digunakan. Retret akan digelar di Akmil Magelang.

Wamendagri Bima Arya Pastikan Fasilitas Retret Kepala Daerah Sudah Siap

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Dalam Negeri Sugiarto mengatakan fasilitas untuk pembekalan atau di , Jawa Tengah, sudah siap untuk digunakan.

“Semua sudah siap. Tinggal pengaturan kursi di ruang 2 kelas saja. Air, listrik, tempat tidur semua siap,” kata Bima Arya dalam pesan kepada Tempo, Senin, 10 Februari 2025.

Bima meninjau langsung lokasi titik kumpul kepala daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta sejak Ahad. Ia mengatakan lokasi-lokasi yang ditinjaunya selama kunjungan ke Daerah Istimewa Yogyakarta hanyalah opsi untuk titik kumpul saja.

“Itu lokasi titik kumpul saja. Lokasi pembekalan selama 7 hari di Akmil, sudah dipastikan,” ujarnya. 

Dalam unggahan Instagram-nya, Arya Bima mengatakan tiba di Bandara Adisutjipto pada Ahad. Ia mengunjungi Gedung Agung Yogyakarta menggunakan bus listrik Trans-Yogyakarta.  

“Kita cek dulu opsi-opsi lokasi untuk acara pembekalan kepala daerah setelah dilantik nanti. Acara inti Insya Allah digelar di AKMIL Magelang,” tulis Bima Arya di akun Instagramnya, 9 Februari 2025.

Rencananya, sebelum ke Akmil Magelang, para kepala daerah terpilih akan berkumpul terlebih dulu di Istana Kepresidenan Yogyakarta. “Tadi Kepala Istana sampaikan sangat berkenan karena memang (persiapan) sudah sangat memungkinkan juga,” ujar Bima Arya. 

Bima mengungkapkan pemerintah memilih Istana Yogyakarta sebagai sebagai salah satu opsi untuk titik kumpul (meeting point). Para kepala daerah akan berkumpul di Yogyakarta sebelum berangkat menggunakan bus ke lokasi pembekalan di Akmil Magelang. Simulasi keberangkatan saat ini tengah dilakukan dan akan segera dibahas lebih lanjut oleh pemerintah pusat.

Magelang dipilih sebagai lokasi karena telah disiapkan oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai tempat pembekalan bagi para kepala daerah. Selain itu, fasilitas dan infrastruktur yang tersedia di Magelang dinilai memadai serta mendukung pemangkasan anggaran.

Bima Arya menegaskan bahwa pembekalan bagi kepala daerah akan berfokus pada tugas pokok dan fungsi (tupoksi), wawasan kebangsaan, serta arah pembangunan nasional melalui delapan program prioritas Asta Cita. Menurut dia, program retreat di Akmil Magelang ini bertujuan untuk menyamakan persepsi para kepala daerah.  

"Kepala daerah itu enggak semua latar belakangnya politik pemerintahan. Ada yang pengusaha, ada yang tokoh agama, ada yang budayawan, macem-macem. Nah penting sekali pembekalan di awal untuk menyamakan persepsi tentang tupoksi," ujar Bima.

Selain memperdalam pemahaman tentang peran dan kewajiban sebagai pemimpin daerah, ucap Bima, para kepala daerah juga akan mendapatkan arahan dari berbagai kementerian guna menyelaraskan kebijakan daerah dengan agenda nasional. Ia mengatakan pembekalan ini juga mencakup materi dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) yang menekankan wawasan nasional dan ketahanan negara. 

“Sekarang kan dipadatkan saja, jadi satu. Satu minggu ini ya Lemhannas, ya dari Kemendagri, itu kan lebih hemat. (Sehingga) teman-teman (kepala daerah) itu bisa langsung bekerja,” ujarnya.

Presiden Prabowo Subianto menginginkan semua kepala daerah terpilih untuk mengikuti pembekalan atau retreat. Rencana itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra. Ia mengatakan, retreat itu akan menyerupai retreat kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto di Magelang pada 24 - 27 Oktober 2024 lalu.

"Seluruh kepala daerah akan dikumpulkan supaya kita mempunyai persepsi yang sama terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh pemerintah," kata Yusril di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 10 Januari 2025.

Retret kepala daerah di Akmil Magelang akan dilakukan pada 21 hingga 28 Februari 2025 atau sehari setelah pelantikan serentak yang digelar di Jakarta.

Daniel Ahmad Fajri berkontribusi dalam penulisan artikel ini