BPBD: Sebanyak 49 KK terdampak cuaca ekstrem di Lombok Tengah

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat sebanyak 49 ...

BPBD: Sebanyak 49 KK terdampak cuaca ekstrem di Lombok Tengah

Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat sebanyak 49 kepala keluarga (KK) terdampak hujan yang disertai angin kencang atau cuaca ekstrem yang terjadi sejak Minggu (9/02) hingga Senin (10/02).

"Dampak cuaca ekstrem ini mengakibatkan 49 rumah warga rusak pada bagian atap akibat angin dan sebagiannya tertimpa pohon tumbang serta longsor," kata Kepala BPBD Lombok Tengah Ridwan Maruf di Lombok Tengah, Senin.

Ia mengatakan lokasi bencana alam yang menimpa warga tersebut tersebar di Desa Mangkung Kecamatan Praya Barat, Desa Kawo, Desa Sukedane, Desa Bangket Parak, Desa Mertak, Desa Dadap Kecamatan Pujut.

Kemudian di Desa Serage, Desa Pandan Tinggang Kecamatan Praya Barat Daya dan Desa Kidang, Desa Bilelando Kecamatan Praya Timur.

Selain itu, di Desa Pengadang, Desa Batunyale, Kecamatan Praya Tengah dan Desa Lingkok Brenge Kecamatan Janapria.

"Korban 49 KK itu tersebar di 13 desa," katanya.

Baca juga:

Cuaca ekstrem melanda wilayah Kabupaten Lombok Tengah itu menyebabkan pohon tumbang di delapan lokasi yakni Desa Serage, Desa Darek, Desa Bilelando, Desa Mertak, Desa Setanggor, Desa Bangket Parak, Desa Sengkol dan Desa Mangkung.

"Pohon yang tumbang itu telah dievakuasi sejak kemarin dan dilanjutkan hari ini," katanya.

Ia menegaskan, beberapa lokasi pohon tumbang tersebut telah dievakuasi dengan cepat, sementara penanganan rumah-rumah terdampak sedang dilakukan dan pihaknya terus memantau dan mengoordinasikan bantuan untuk warga terdampak.

"Untuk bantuan logistik kebutuhan sementara telah diberikan," katanya.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang terjadi di Februari 2025.

"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan," katanya.

Baca juga:

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025