Dulu Jokowi Tegas Tetap Kawal IKN meski Tak Lagi Presiden, Kini Ogah Dikaitkan
Jokowi dulu menegaskan bakal tetap kawal IKN meski tidak lagi menjadi presiden. Namun, kini, ketika ditanya terkait anggaran, dia enggan dikaitkan.
![Dulu Jokowi Tegas Tetap Kawal IKN meski Tak Lagi Presiden, Kini Ogah Dikaitkan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-joko-widodo-jokowi-menyampaikan-pidato-pada-sidang-tahunan-mpr-ri.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Pernyataan Presiden ke-7 RI, (Jokowi) terkait proses pembangunan mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) membingungkan.
Dia yang merupakan penggagas pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara, justru kini enggan untuk dikaitkan.
Padahal sebelumnya, tegas akan tetap mengawal pembangunan meski telah tidak lagi menjadi presiden.
Pernyataan tersebut sempat disampaikannya ketika melakukan groundbreaking Swiss-Belhotel Nusantara pada 12 Agustus 2024 lalu, atau dua bulan sebelum dirinya digantikan sebagai Presiden RI.
Ketika itu, mantan Wali Kota Solo itu beralasan karena pembangunan Swiss-Belhotel Nusantara diperkirakan akan rampung pada 15 bulan mendatang.
Jika merujuk pada groundbreaking yang dilakukan pada Agustus 2024, maka pembangunan Swiss-Belhotel bakal selesai pada November 2025 mendatang.
"Jadi Pak Sonny nanti saya ke sini, nginep sudah tidak sebagai presiden, itu sudah berarti sudah jadi, 15 bulan."
"Dan akan saya lihat terus meskipun saya enggak jadi presiden, akan saya ikuti terus," ujar , dikutip dari Kompas.com, Senin (10/2/2025).
Bahkan, menegaskan bakal sering mengunjungi setelah lengser.
"Oh nanti rutin (mengunjungi IKN)," ujar Jokowi singkat saat memberikan keterangan di IKN pada 11 Oktober 2024 lalu.
Baca juga:
Namun, pernyataannya berbanding terbalik ketika ditanya wartawan soal efisiensi anggaran yang tengah digencarkan oleh lewat terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja.
Lewat terbitnya Inpres tersebut, anggaran pun termasuk yang turut ditinjau terkait pembangunannya.
Pada Jumat (7/2/2025), mengaku tidak memantau langsung perkembangan pembangunan yang digagas di era kepemimpinannya.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu mengaku hanya menanyakan masalah pribadi ketika berkomunikasi dengan Kepala Otorita , Basuki Hadimuljono.