Refleksi dan Harapan di Tahun Baru Imlek 2576 di Klenteng Tertua Jawa

KLIKJATIM.Com | Gresik - Puluhan umat Konghucu menghadiri Klenteng Kim Hin Kiong di Jalan Setiabudi, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, untuk melaksanakan sembahyang dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili. Klenteng ini dikenal sebagai salah satu yang tertua di Pulau Jawa dan menjadi pusat peribadatan bagi umat Tionghoa di wilayah tersebut. The post Refleksi dan Harapan di Tahun Baru Imlek 2576 di Klenteng Tertua Jawa appeared first on KlikJatim.com.

Refleksi dan Harapan di Tahun Baru Imlek 2576 di Klenteng Tertua Jawa

| Gresik – Puluhan umat Konghucu menghadiri Klenteng Kim Hin Kiong di Jalan Setiabudi, Kecamatan , Kabupaten , untuk melaksanakan sembahyang dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili. Klenteng ini dikenal sebagai salah satu yang tertua di Pulau Jawa dan menjadi pusat peribadatan bagi umat Tionghoa di wilayah tersebut.

Sembahyang Imlek merupakan ritual tahunan yang wajib dilakukan oleh masyarakat Tionghoa, termasuk umat Konghucu. Selain di Klenteng, umat Buddha dan Taoisme juga merayakan Imlek dengan beribadah serta berdoa bersama. Tradisi sembahyang ini dilakukan sebelum dan sesudah pergantian tahun sebagai bentuk penghormatan dan doa untuk kehidupan yang lebih baik.

Salah satu ritual utama bagi umat Konghucu adalah ibadah zhu xi atau chuxi, yang dalam bahasa Mandarin berarti “malam penutupan tahun”. Ibadah ini dilaksanakan pada hari terakhir bulan ke-12 dalam kalender Kongzili, tepatnya menjelang pergantian tahun sekitar pukul 23.00 hingga 01.00.

Ginza Limantoro, salah satu pengunjung klenteng, mengungkapkan harapannya agar tahun yang baru membawa kebaikan bagi dirinya dan bangsa Indonesia.

“Harapannya dari Imlek kali ini, agar ke depan bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Semoga Indonesia semakin rukun dan tenteram,” ujarnya.

Baca juga:

Ketua Tempat Ibadat Tri Dharma (TITD) Kim Hin Kiong, Tan Sutanto, juga berharap agar momen Imlek semakin memperkuat persatuan dan toleransi antarumat beragama di Indonesia.

“Momen Imlek ini diharapkan membawa kedamaian dan ketenteraman bagi seluruh masyarakat, serta semakin mempererat toleransi antarumat beragama,” katanya.

Selain itu, Sutanto menambahkan bahwa perayaan Imlek juga menjadi momen refleksi diri atas berbagai hal yang telah dilakukan selama setahun terakhir.

“Imlek mengingatkan kita untuk merenungkan perjalanan selama satu tahun. Ini juga menjadi waktu untuk bersyukur kepada Sang Pencipta atas kesehatan dan berkah yang diberikan,” tuturnya.

Tahun Baru Imlek 2576 yang jatuh pada 29 Januari 2025 ini menandai dimulainya Tahun Ular Kayu dalam kalender Tionghoa. Tahun ini diprediksi sebagai periode penuh perubahan dan transformasi, diharapkan membawa keberuntungan serta kebaikan bagi seluruh masyarakat Indonesia. (qom)