Sebanyak 21,92 Juta Ibu Ikuti Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera
Aan merupakan ibu dari empat orang anak yang telah membuktikan bahwa semangat juang dan kreativitas dapat mengubah hidup.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama 2024 Permodalan Nasional Madani (PNM) mencatat berbagai pencapaian penting, di antaranya pertumbuhan jumlah nasabah PNM Mekaar.
PNM telah berhasil memberdayakan lebih dari 21, 92 juta ibu-ibu melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang tersebar hingga pelosok Indonesia dengan pinjaman Rp1 juta-Rp5 juta.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, dalam program itu peserta diberikan pelatihan lanjutan berupa peningkatan kemampuan teknis sektor dan sub sektor usaha.
"Juga terkait pengelolaan dan tata kelola usaha, kemasan dan branding, pemasaran dan lain-lain, sebanyak 29.832 kali pelatihan kepada total 1.453.521 peserta atau nasabah,” katanya dalam keterangannya, Minggu (19/1/2024).
Baca juga:
Arief mengapresiasi seluruh kerja keras dan semangat berusaha
ibu-ibu Mekaar selama ini dan berkomitmen terus meningkatan
kualitas pemberdayaan.
Salah satu nasabah PNM Mekaar, Aan Andasari menjadi salah satu sosok yang berhasil dalam PNM Mekaar.
Ibu dari empat orang anak yang telah membuktikan bahwa semangat
juang dan kreativitas dapat mengubah hidup dan memberi dampak
positif bagi banyak orang.
Bergabung dengan PNM Mekaar sejak 16 Juli 2022, Bu Aan telah
membangun usaha daur ulang bahan jeans menjadi produk-produk
kreatif seperti tas, topi, gantungan kunci, dan rompi bahkan
produknya telah merambah ke berbagai kota besar di Indonesia
seperti Jogja dan Medan.
Tidak hanya itu, ia juga memberikan kontribusi besar dalam
pemberdayaan nilai-nilai penting wanita dan anak-anak pemulung
di lingkungan sekitarnya.
"Saya mengedukasi anak-anak pemulung untuk belajar berkreasi
dari sisa-sisa bahan jeans yang sering mereka temukan. Dengan
sedikit keterampilan dan semangat, mereka bisa menghasilkan
uang dari barang yang dianggap tidak berguna," jelas Bu Aan di
Bekasi, Sabtu (18/1/2025).
Semangat untuk memberdayakan anak-anak muda dan perempuan di sekitarnya tercermin dalam setiap langkah usaha yang dijalaninya. Moto hidupnya, "Pemberdayaan Wanita dan Anak Muda", menjadi landasan yang kuat dalam setiap keputusan dan aktivitas yang ia lakukan.”
Selain mengelola usaha, Bu Aan juga mengajar TPA (Taman
Pendidikan Al-Qur'an) yang pernah mencatatkan angka luar biasa,
yaitu 400 anak per hari.
Pengabdian dan dedikasinya tidak hanya untuk , tetapi juga untuk masyarakat di sekitarnya. Suami Bu Aan yang bekerja sebagai marbot masjid sekaligus pemulung turut mendukungnya, membuat kehidupan mereka semakin kokoh meskipun penuh tantangan.