Sumsel mengekspor 59,4 ton kopi ke Malaysia dan Australia

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) dan Balai Karantina ...

Sumsel mengekspor 59,4 ton kopi ke Malaysia dan Australia
Ekspor kopi ini tidak hanya menjadi pertama kali, namun akan terus dikembangkan. Saat ini kami juga sedang bernegosiasi dengan Algeria untuk mengekspor kopi Sumsel.

Palembang (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) dan Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan mengekspor sebanyak 59,4 ton kopi ke Malaysia dan Australia.

Kepala OJK Sumsel Arifin Susanto saat seremoni ekspor kopi Sumsel tahun 2025, di Palembang, Minggu, mengatakan pihaknya melakukan ekspor kopi melalui ekosistem pembiayaan langsung.

Ia menjelaskan ekspor perdana 19,8 ton green bean kopi jenis Arabica Grade 1 Specialty asal Semendo, Muara Enim, dan Robusta Grade 1 asal Pagaralam menuju Australia, serta 39,6 ton green bean kopi jenis Robusta Grade 4 asal Pagaralam menuju Malaysia.

“Ekspor kopi ini tidak hanya menjadi pertama kali, namun akan terus dikembangkan. Saat ini kami juga sedang bernegosiasi dengan Algeria untuk mengekspor kopi Sumsel,” ujarnya lagi.

Dengan kegiatan tersebut diharapkan kopi Sumsel menjadi lebih terkenal di kancah internasional, kata Arifin.

Ketua Dewan Komisioner OJK RI Mahendra Siregar menambahkan Sumsel merupakan salah satu daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia. Namun, hasil kopi Sumsel diekspor dari daerah lain.

Menurutnya, ekspor ini dilakukan untuk nilai tambah ekonomi Sumsel, khususnya petani kopi dan seluruh rantai pasokannya.

“OJK bersama dengan jasa keuangan lainnya, memfasilitasi pembiayaan petani dan produsen untuk meningkatkan produksi, kualitas, dan kontinuitasnya. Dengan begitu hal ini bisa mendukung dari ekspor kopi Sumsel,” ujarnya pula.

Ia berharap ekspor kopi itu dapat terus ditingkatkan, bahkan meningkatkan produktifitas dan juga peremajaan kebun kopi.

“Jadi banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengembangkan industri kopi. Kami siap mendukung hal tersebut,” kata Mahendra.

Penjabat Gubernur Sumsel Elen Setiadi mengatakan upaya ekspor kopi melalui ekosistem pembiayaan itu lebih cepat dan juga berkelanjutan.

“Ekosistem pembiayaan ini memudahkan petani melakukan ekspor. Sehingga, kami optimistis kopi Sumsel semakin maju,” kata dia lagi.

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025