Wiji Indah Arianti, Mantan TKW Asal Kediri Lolos Audisi MasterChef Indonesia Season 12

Wiji Indah Arianti, Mantan TKW Asal Kediri Lolos Audisi MasterChef Indonesia Season 12. ????Wiji Indah Arianti, wanita asal Pare, Kediri, sukses lolos audisi MasterChef Indonesia Season 12 dengan hidangan sate ayam khasnya. Simak kisah perjalanannya! -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Wiji Indah Arianti, Mantan TKW Asal Kediri Lolos Audisi MasterChef Indonesia Season 12

Kediri (beritajatim.com) – Wiji Indah Arianti, seorang wanita asal Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, berhasil lolos audisi MasterChef Indonesia Season 12 setelah mendapatkan tiga yes dari para juri. Wanita yang akrab disapa Wiji ini saat ini memiliki usaha warung makan di Kampung Inggris Pare.

Dalam audisi tersebut, Wiji menghidangkan sate ayam olahannya sendiri. Keahliannya dalam memasak mendapatkan apresiasi dari tiga juri ternama, yakni Chef Renatta Moeloek, Chef Rudy Choirudin, dan Chef Juna Rorimpandey. Bahkan, ia mendapatkan apron coklat sebagai simbol kelulusannya ke tahap berikutnya.

Sebelum masuk ke ruangan audisi, Wiji sempat meminta doa restu dari ibu dan bibinya. “Semangat ya nduk, pandongane ya bulek, kulo mlebet rumiyen,” kata Wiji sebelum memulai audisi.

Dalam sesi perkenalan, Wiji menjelaskan bahwa ia ingin memasak sate ayam dengan sambal kacang khas Jawa Timur. “Nama saya Wiji. Hari ini saya mau masak sate ayam sama sambal kacang. Arahnya ke tradisional. Jawa Timuran,” ungkapnya di hadapan para juri.

Yang membuat masakan Wiji berbeda adalah teknik memasaknya yang terinspirasi dari metode Chinese food. “Yang bikin beda ada salah satu bumbu, saya bilang kayaknya Chinese pada metodenya, kayak digoreng dulu. Satenya dicelupi atau disiram minyak panas,” jelasnya.

Wiji mengungkapkan bahwa ia belajar memasak saat bekerja di Makau. “Belajar masak di Makau, karena dulu saya sebagai TKW,” ujarnya.

Ia awalnya bekerja sebagai asisten rumah tangga sebelum akhirnya bekerja di sebuah restoran di sana. Pengalaman ini memberinya banyak wawasan dan keterampilan dalam dunia kuliner.

“Kebetulan majikan saya, makanannya aneh-aneh. Kalau datang ke restoran, tanya pada saya, apakah kamu bisa masak ini ya. Itu menjadi tantangan bagi saya,” tambahnya.

Selama lebih dari lima tahun bekerja di restoran, Wiji menjadi andalan di tempatnya bekerja. Ia bahkan mengungkapkan bahwa restoran tersebut akhirnya tutup setelah ia kembali ke Indonesia.

“Dulu saya tidak hanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga, tetapi juga di restoran. Tapi restoran tempat kerja di Makau itu sudah tutup. Saya selama 5 tahun setengah di restoran. Itu restoran tutup, jujur, karena saya pulang. Karena bos saya tidak dapat partner kerja seperti saya. Hari-hari kerja sebagai atasan bawahan, tetapi kalau tidak kerja seperti kakak dan adik,” cerita Wiji.

Saat ditanya alasan mengikuti MasterChef Indonesia, Wiji menyebut bahwa ia ingin mengembangkan usaha kulinernya di Indonesia.

“Sekarang ini saya bukan warung kecil-kecilan di rumah. Saya tidak mau buka restoran di Makau, karena di sana harus bayar. Kemudian harus pakai nama orang lain. Tidak seperti di Indonesia. Restoran di Makau itu, yang punya orang Indonesia, orang Banyuwangi,” kata Wiji.

Terkait hidangannya, Wiji menjelaskan bahwa sate ayam yang ia buat menggunakan daging paha tanpa kulit. “Sate ayam ini daging semua tanpa kulit. Ini bagian paha semua,” terangnya. Ia juga memaparkan teknik memasaknya.

“Cara masaknya, dimarinasi dari saus, bumbu merica bubuk, bawang dan garam. Ini juga salah satu menu di tempat saya di restoran Makau. Bumbunya sama chef, seperti di Indonesia hanya tambah minyak ikan,” lanjutnya.

Juri pun memberikan berbagai komentar mengenai hidangan sate ayam Wiji. Chef Renatta Moeloek memuji rasa bumbu dan kematangan ayam yang tepat. “Bumbunya enak, kematangan ayamnya bagus. Acarnya juga bagus. Lebih mantep lagi harusnya tambah bawang goreng,” katanya.

Namun, menurut Chef Renatta, rasa satenya tidak sepenuhnya original khas Indonesia. “Untuk alur pembuatan satenya, dari marinasi, pemanggangan, memang cita rasa tidak original Indonesia,” tambahnya.

Sementara itu, Chef Rudy Choirudin menilai rasa Indonesia dalam sate buatan Wiji masih terasa, meskipun ada sedikit kekurangan. “Tetapi masih ada rasa Indonesia. Cuma kurang menonjol rasa legit untuk kacangnya,” komentarnya.

Chef Juna Rorimpandey pun memberikan apresiasi terhadap eksekusi sate yang dilakukan Wiji. “Karena kita tahu itu lama bekerja di sana, saya punya gambaran, hasil akhir satenya seperti apa. Ini sesuai ekspektasi saya. Betul kata Mas Rudi. Eksekusinya baik. Biasanya bumbu kacangnya tambahan dikit,” ungkap Chef Juna.

Berkat kemampuannya dalam memasak, Wiji berhasil mendapatkan tiga yes dari para juri dan melaju ke tahap berikutnya dalam kompetisi MasterChef Indonesia Season 12. [nm/ted]