Bahaya Alkohol pada Usia Paruh Baya dan Lansia
Saat menua, massa tubuh dan persentase cairan di tubuh pun berkurang. Hal ini menyebabkan menurunnya kemampuan untuk memetabolisme alkohol.
TEMPO.CO, Jakarta - Minuman mengandung jelas bukan pilihan yang sehat. Apalagi ketika umur mulai menua, sebut saja setelah memasuki usia paruh baya, bahkan lansia, karena para pakar mengingatkan mereka bisa lebih sensitif terhadap efeknya. Tubuh mengalami perubahan seiring usia, begitu juga dengan toleransi terhadap alkohol.
"Saat menua, massa tubuh dan persentase cairan di tubuh pun berkurang. Hal ini menyebabkan menurunnya kemampuan untuk memetabolisme alkohol dibanding saat lebih muda," kata Dr. Frederick Davis, dokter di Northwell Health di Long Island, New York, kepada .
Beberapa penelitian juga menemukan peminum yang lebih tua lebih rentan terhadap dampak pada koordinasi, reaksi, dan daya ingat. Berikat dampak negatif yang perlu diwaspadai menurut para pakar.
Meningkatkan risiko kanker
Penelitian pada 2023 dan dimuat di jurnal Alcohol,
konsumsi minuman beralkohol terlalu banyak bisa menyebabkan
kerusakan DNA dan stres oksidatif, yang bisa meningkatkan
risiko kanker, serta penyakit kardiovaskular dan liver.
"Usia adalah faktor utama terjadinya kanker dan bila tak bisa menghentikan proses penuaan, kita bisa mengontrol asupan alkohol, yang bisa membantu mengurangi risiko umum terserang berbagai jenis kanker," jelas Dr. Frances Lee dari Mount Sinai Health Systems di Kota New York.
Peradangan dan insomnia
Minuman beralkohol bisa mempercepat perubahan terkait usia,
termasuk peradangan sistemik dan gangguan tidur, menurut
penelitian yang sama di jurnal Alcohol. Contohnya
adalah insomnia yang cenderung semakin parah seiring usia dan
alkohol bisa membuatnya tambah parah.
Kurang gizi
Lansia perlu waspada karena konsumsi alkohol bisa mempengaruhi
masalah gizi. "Kita butuh lebih banyak vitamin dan mineral
seiring usia. Konsumsi alkohol akan membuat tubuh lebih
sulit menyerap nutrisi dari makanan," kata pakar diet dan
nutrisi Laura Feldman.
Memperparah
Lansia mungkin sudah memiliki masalah kesehatan kronis, seperti
diabetes, tekana darah tinggi, penyakit ginjal, dan penyakit
jantung. "Alkohol tak hanya bisa memperparah kondisi tapi juga
berinteraksi dengan pengobatan dan berpotensi meningkatkan
risiko penyakit liver karena efek samping obat-obatan," papar
Lee.
Lebih sensitif pada rasa sakit
Nyeri kronis adalah salah satu masalah umum yang dialami banyak
lansia. Alkohol bisa membuatnya semakin parah karena
meningkatnya sensitivitas terhadap rasa sakit.
Efek mental dan kognitif
Lee mengatakan alkohol bisa menembus darah di otak yang
berperan pada terjadinya efek depresi dan kecanduan. Peminum
berat bahkan meningkatkan risiko demensia.