Gencatan Senjata Dimulai, Warga Gaza Berbondong-bondong Kembali ke Rumah
Ketika gencatan senjata mulai terjadi, penduduk yang mengungsi kembali ke rumah mereka di Jalur Gaza.
TRIBUNNEWS.COM - Setelah 470 hari dibombardir tanpa henti oleh , akhirnya kembali bangkit, Minggu (19/1/2025).
Ketika dimulai, penduduk yang mengungsi kembali ke rumah mereka di Jalur .
Mereka pulang dengan semangat meskipun banyak daerah yang telah hancur akibat serangan udara .
Di berbagai wilayah , dari Rafah hingga kota-kota di utara seperti Jabalia, Beit Lahia, dan Beit Hanoun, keluarga-keluarga yang sebelumnya terpaksa mengungsi kini mulai kembali ke rumah mereka yang telah hancur menjadi puing-puing akibat serangan udara .
Gambar kendaraan militer yang mundur dari kota-kota utara menjadi simbol kemenangan, setelah mereka gagal menembus pertahanan dan ketahanan warga .
Selain itu, di Jalur bagian tengah, keluarga-keluarga kembali ke kamp pengungsi Nuseirat.
Puluhan ribu pengungsi yang terpaksa meninggalkan rumah mereka juga kembali ke Kota Rafah di Selatan, dikutip dari Al Mayadeen.
Kembalinya warga ke rumah yang telah rusak dan hancur bukan hanya sekadar pulang, tapi juga sebagai simbol kemenangan dan ketahanan.
Masyarakat , yang sebelumnya hidup dalam kekerasan dan kehancuran, kembali merebut rumah dan martabat mereka.
Sementara itu, usaha selama 15 bulan melenyapkan kelompok perlawanan tidak melemahkan kelompok militan seperti Brigade Al-Qassam.
Pasukan ini tetap merayakan kemenangan dengan kendaraan militer.
Kedatangan mereka disambut dengan sorak-sorai dan teriakan kekaguman dari masyarakat yang tetap setia pada situasi meskipun sulit.
Baca juga:
Solidaritas dan loyalitas masyarakat terhadap pemimpin Hamas, Mohammad Deif, tampak jelas melalui berbagai aksi yang menanamkan slogan-slogan dukungan terhadapnya.
Sebagai informasi, di telah dimulai Minggu (19/1/2025) hari ini pada pukul 11.15 waktu setempat.