Hamas: Tepi Barat Akan Jadi Medan Tempur Utama Gerakan Palestina Melawan Israel

Hamas menyatakan Tepi Barat akan jadi medan tempur utama melawan Israel.

Hamas: Tepi Barat Akan Jadi Medan Tempur Utama Gerakan Palestina Melawan Israel

TRIBUNNEWS.COM - mengklaim bahwa akan menjadi medan tempur utama dalam perjuangan rakyat melawan .

Pernyataan ini disampaikan oleh Basem Naim, anggota Politbiro dan mantan Menteri Kesehatan , pada hari Sabtu, 25 Januari 2025.

Naim menegaskan bahwa perlawanan utama akan terjadi di , bukan di Jalur .

Pernyataan ini muncul setelah menyepakati gencatan senjata dengan di .

Naim memperingatkan bahwa berpotensi mengubah menjadi medan perang utama, terutama setelah meningkatnya operasi militer di wilayah tersebut.

Israel menduduki sejak Perang Enam Hari pada tahun 1967 dan telah membangun ratusan pemukiman ilegal di sana.

Naim menekankan bahwa perjuangan tidak akan berhenti hingga mereka mendapatkan kemerdekaan penuh, termasuk di Jalur , , dan Al Quds.

"Kita tidak bisa berjuang demi memperbaiki kondisi di penjara. Kita ingin melenyapkan penjara itu," ungkap Naim dikutip dari Press TV.

Ia juga menyebutkan tiga tujuan utama dalam agresinya: menghancurkan gerakan perlawanan, mengakhiri pemerintahan di , dan memindahkan rakyat ke luar Jalur .

"Minggu lalu sudah jelas bahwa Netanyahu telah gagal mencapai ketiga tujuan itu," katanya.

Situasi di Kota Jenin

Sementara itu, kondisi di Kota Jenin, , semakin memburuk. Banyak warga di kamp pengungsian Jenin dilaporkan diusir oleh .

Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa sejak serangan pada 21 Januari, 12 orang tewas dan 40 lainnya terluka.

Menurut laporan, IDF menggunakan taktik serupa dengan yang diterapkan di , termasuk mengancam warga untuk meninggalkan rumah mereka.

"Kami meninggalkan area itu untuk pergi ke bundaran Al Awda, dan ada tentara yang membagi kami menjadi kelompok-kelompok," kata Ahmed Al Hawashin, seorang pengungsi.

Badan PBB untuk pengungsi (UNRWA) melaporkan bahwa kondisi di kamp pengungsian Jenin sangat buruk, dengan lebih dari 2000 keluarga mengungsi dan kebutuhan mendasar mereka hampir tidak terpenuhi.

Dengan meningkatnya ketegangan di , dan rakyat bersiap menghadapi kemungkinan pertempuran yang lebih besar melawan .

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).