Kapal Nelayan Tenggelam di Perairan Bawean Kabupaten Gresik, Satu Tewas, Satu Hilang

KLIKJATIM.Com | Gresik – Kecelakaan laut kembali terjadi di perairan Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Sebuah kapal nelayan tenggelam setelah dihantam ombak besar dan angin kencang di wilayah perairan Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean. Akibat insiden tersebut, satu nelayan tewas, satu belum ditemukan, dan dua lainnya selamat. The post Kapal Nelayan Tenggelam di Perairan Bawean Kabupaten Gresik, Satu Tewas, Satu Hilang appeared first on KlikJatim.com.

Kapal Nelayan Tenggelam di Perairan Bawean Kabupaten Gresik, Satu Tewas, Satu Hilang

Satpolairud Dan anggota TNI di Bawean memantau proses pencarian dan evakuasi korban (Ist)

| Gresik – Kecelakaan laut kembali terjadi di perairan Pulau Bawean, Kabupaten . Sebuah kapal nelayan tenggelam setelah dihantam ombak besar dan angin kencang di wilayah perairan Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean. Akibat insiden tersebut, satu nelayan tewas, satu belum ditemukan, dan dua lainnya selamat.

Dari Informasi yang dihimpun dari Satpolairud Polres Gresik, identitas juragan kapal diketahui bernama Sukandi (63), warga Desa Deket Agung, Dusun Bangsal, Kecamatan Sangkapura, Kabupaten , yang hingga kini belum ditemukan. Sementara itu, Sudariono (57), salah satu anak buah kapal (ABK) yang berasal dari desa yang sama, ditemukan tewas. Dua ABK lainnya, Nurul Mujahadah (57) dan seorang rekan, berhasil selamat dari kecelakaan tersebut.

Kejadian nahas ini bermula pada Senin 27 Januari 2025 sekitar pukul 03.30 WIB dini hari, ketika Sukandi bersama tiga ABK berangkat dari Dusun Bangsal, Desa Deket Agung, untuk mencari ikan. Sekitar pukul 06.30 WIB, saat mereka sedang menebar jaring untuk kedua kalinya di lokasi sekitar 3 mil dari daratan, kapal mereka dihantam ombak besar dan angin kencang.

Baca juga:

Air laut mulai masuk dari sisi kapal, yang saat itu masih terikat pada jaring, hingga akhirnya kapal terbalik dan tenggelam.

Dalam peristiwa ini, dua ABK berhasil menyelamatkan diri, sementara satu ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, dan Sukandi masih dalam pencarian.

Kanit Satpolair Bawean, Bripka Sodiq Susanto, mengatakan, penyebab kapal tenggelam adalah angin kencang.

“Dan ombak besar yang mengakibatkan air masuk ke lambung kapal,” ujarnya, Senin 27 Januari 2025.

Ia menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan evakuasi korban dan terus melanjutkan pencarian untuk korban yang masih hilang.

“Kami juga masih melakukan penyelidikan lebih lanjut serta memeriksa keterangan saksi,” tutup Bripka Sodiq. (qom)