Pemerintah Belum Bisa Pastikan Identitas 5 WNI Korban Penembakan Aparat Malaysia di Selangor

P2MI menegaskan sejauh ini pemerintah masih terus berupaya untuk memastikan identitas lima WNI korban penembakan otoritas maritim Malaysia.

Pemerintah Belum Bisa Pastikan Identitas 5 WNI Korban Penembakan Aparat Malaysia di Selangor

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menegaskan sejauh ini pemerintah masih terus berupaya untuk memastikan identitas lima pekerja migran Indonesia (PMI) unprosedural yang ditembak otoritas maritim di Tanjung Rhu, , .

Wakil Menteri Christina Aryani mengatakan kelima PMI itu memang tidak mengantongi identitas saat insiden terjadi.

Diketahui, akibat tersebut, satu PMI meninggal dunia sementara empat lainnya mengalami luka-luka.

"Nah data-data diri karena mereka memang kebetulan tidak membawa identitas sehingga data-data itu tidak ada," kata Christina saat jumpa pers di Kantor Kementerian , Jakarta Selatan, Minggu (26/1/2025).

"Tapi kami sedang melakukan penelusuran dengan dibantu oleh atase polisi juga untuk mengetahui asal dari mana lalu siapa keluarganya, namanya, bekerja di mana seperti itu," lanjut dia.

Baca juga:

Politikus Partai Golkar tersebut menyatakan, terhadap empat korban yang mengalami luka-luka saat ini tengah menjalani perawatan di dua rumah sakit berbeda di .

Lanjut dia, dua di antara korban luka daat ini kondisinya kritis.

"Jadi ada beberapa rumah sakit, ada tiga orang di rumah sakit beberapa rumah sakit di daerah Selangor dan satu lagi juga di rumah sakit yang dekat juga dengan tanjung ruh ini, sama masih di Selangor juga," beber dia.

Baca juga:

Terhadap korban meninggal dunia ataupun yang mengalami luka-luka, pemerintah, kata Christina, akan terus memantau agar bisa mendapatkan perawatan yang baik.

"Mendapatkan perawatan medis yang diperlukan dan memberikan dukungan kepada keluarga korban termasuk bantuan hukum dan pemulangan jenazah," kata dia.

Lebih lanjut, dia mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan dan Atase Koalisi di KBR Kuala Lumpur untuk menjenguk para korban yang saat ini tengah dirawat di berbagai rumah sakit tadi.

Terakhir, pihaknya kata dia, akan mendorong adanya pertemuan dengan Pemerintah untuk membahas langkah-langkah pencegahan agar insiden semacam ini tidak terjadi lagi kemudian hari. 

"Termasuk juga bagaimana cara-cara penanganan pekerja migran Indonesia agar bisa dilakukan secara manusiawi terlepas dari status mereka yang unprocedural atau ilegal," ujar Christina.

Tak hanya itu, pemerintah kata dia, mendesak pemerintahan untuk mengambil tindakan tegas terhadap aparat Agensi Penguatkuasaan Maritim (APMM) yang menembak total 5 orang Warga Nergara Indonesia (WNI) tersebut.