Mengenal Sosok Ketua Forki Bojonegoro Yang Menginspirasi

Reporter : Lina Nur Hidayah SuaraBojonegoro.com – Mengawali kecintaan beliau pada dunia The post Mengenal Sosok Ketua Forki Bojonegoro Yang Menginspirasi appeared first on SuaraBojonegoro.com.

Mengenal Sosok Ketua Forki Bojonegoro Yang Menginspirasi

Reporter : Lina Nur Hidayah

– Mengawali kecintaan beliau pada dunia karate, Dr. H.Moh Zainal Arifin, M.pd.I mulai menggeluti karate saat duduk di bangku kelas 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kecintaan dengan karate inilah, Moh Zainal Arifin mampu mengukir prestasi yang luar biasa pada bidang karate yang beliau tekuni hingga sekarang. Sekilas tentang karate merupakan seni bela diri yang berasal dari Jepang dengan beberapa teknik dasar karate, seperti kihon (gerakan dasar), kata (jurus), kumite (pertarungan), Te-waza (teknik tangan), dan jenis pukulan Ekaplosuf atau ledakan di sasaran. Senin (27/01/25) .

Diceritakan oleh Moh. Zainal Arifin pada moment santai saat berbincang-bincang dengan jurnalis media suarabojonegoro.com , asal mula berlatih bela diri karate sejak kelas 1 SMP, pada waktu itu beliau mengalami kejadian yang tak terlupakan yakni saat SMP sempat di palak dan dikeroyok serta dimintai uang oleh orang dewasa yang tidak bertanggungjawab. Lanjut cerita, karena hanya memiliki uang saku pas pasan dengan lantang, Ia menolak memberi uang kepada orang tersebut .Alhasil , Zainal Arifin mengalami luka-luka di bagian tubuhnya akibat ulah orang dewasa tak bertanggung jawab karena tak bisa membela diri.

“Pernah waktu kelas SMP di palak dan di keroyok 5 orang dewasa tak bertanggung jawab, dipalak tetapi saya tidak mau memberikan uang, karena bapak ibu berprofesi sebagai guru Agama SD, dengan gaji yang sangat pas pasan sehingga uang saku hanya cukup untuk membeli es dan bayar ongkos angkot, “Cerita Moh. Zainal Arifin.

Kejadian yang tak terlupakan itulah, membuat Moh. Zainal Arifin akhirnya memutuskan untuk belajar karate agar dapat membela diri ketika saat ada kejadian yang tidak di inginkan, bahkan dunia karate tersebut menjadi bagian dari hidupnya hingga sekarang.

Sosok pria energik yang memiliki semangat luar biasa dalam mengembangkan diri untuk berinovasi di segala bidang menjadi karakter tersendiri bagi Dr. H. Moh Zainal Arifin, M.pd.I. Beliau yang juga berprofesi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bojonegoro ini, dan menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Plt Kasubbag TU) Kantor Kemenag Bojonegoro, lahir di Bojonegoro, 15 Juni 1978. Tepatnya beralamatkan di Desa Deru, Kecamatan Sumberjo, Kabupaten Bojonegoro.

Dalam Perjalanannya menempuh pendidikan ke perguruan tinggi hingga bergelar Doktor, bukan lah suatu hal yang mudah, berbagai rintangan Moh. Zainal Arifin hadapi bahkan sewaktu mahasiswa , beliau pernah tinggal di Masjid Baitul Makmur 2 Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Lidah Wetan sebagai marbot dan sekaligus sebagai penjaga kebersihan lidah Wetan pada tahun 2000 hingga 2002.

“Sewaktu mahasiswa juga pernah sebagai marbot dan Penjaga Kebersihan di Masjid Baitul Makmur 2 Unesa Lidah Wetan, ” Terangnya.

Dalam dunia Karate, saat ini Moh. Zainal Arifin memegang jabatan sebagai ketua Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Kabupaten Bojonegoro tahun 2024 – 2028. Pada perguruan lembaga karate Do Indonesia dengan tingkatan sabuk hitam dan V sotokan karate.

Berbagai prestasi yang pernah diraih dibidang karate tersebut diantaranya juara 2 pekan olahraga mahasiswa daerah tahun 2001 yang di gelar Unesa, kemudian juara 2 pekan olahraga mahasiswa Nasional di Samarinda pada tahun 2002.

Tak hanya itu, bentuk prestasi organisasi yang membanggakan juga diraih oleh Moh. Zainal Arifin beberapa diantaranya dapat mengantarkan emas Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) 2024 Atlit karate di Bangkalan, kemudian menggelar kejuaraan karate tingkat regional piala komandan kodim 2024 dan menggelar kejuaraan karate piala Kepala Kemenag tingkat kabupaten 2025.

Banyaknya prestasi yang di ukir oleh Dr. H. Moh Zainal Arifin, M.pd.I. dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus mengembangkan diri dari hoby yang kita geluti tanpa mengesampingkan tanggung jawab profesi. (Lin/red)