Inovasi Jarik Ma’Siti SMP 10 Malang Pasang Target Go Internasional
Inovasi Jarik Ma’Siti SMP 10 Malang Pasang Target Go Internasional. ????Tim Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) berkunjung ke SMP Negeri 10 Kota Malang -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Malang(beritajatim.com) – Tim Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) berkunjung ke SMP Negeri 10 Kota Malang
Mereka tertarik dengan inovasi Belajar Menarik Bersama Siswa Istimewa (Jarik Ma’Siti) untuk mengikuti ajang The United Nations Public Service Awards (UNPSA).
Asisten Deputi Koordinasi dan Fasilitasi Strategi Pengembangan Praktik Terbaik Pelayanan Publik Ajib Rakhmawanto mengatakan, bahwa mereka mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik agar selalu berinovasi.
Mereka pun mengapresiasi Kota Malang yang selalu ikut berpartisipasi dalam merespons kebijakan dan program pemerintah pusat terutama di sektor pendidikan.
Kementerian PANRB juga memfasilitasi inovasi dari kementerian, lembaga, juga daerah untuk diikutsertakan dalam kompetisi pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Persatuan Bangsa Bangsa (PBB).
“Inovasi ini akan kita nominasikan atau ikut sertakan dalam ajang-ajang UNPSA untuk kategori inklusivitas. Jadi harapannya Inovasi Jarik Ma’Siti ini tidak hanya berprestasi di tingkat regional dan nasional, tapi juga bisa berprestasi di kancah internasional,” ujar Ajib, Jumat (24/1/2025).
Kementerian PANRB menilai inovasi Jarik Ma’Siti memiliki dampak yang sangat luar biasa karena sistem pembelajaran ini berhasil mengakomodir kebutuhan para siswa istimewa.
“Inovasi ini menunjukkan bahwa pembelajaran bisa dibangun dari dua sisi. Ini luar biasa. Bagaimana mendorong siswa istimewa untuk bisa mengikuti pelajaran di sekolah umum,” ujar Ajib.
Ajib menyebut pemerintah bangga jika inovasi ini terus dikenalkan bahkan direplikasi oleh banyak sekolah lain sehingga dampak positifnya makin meluas.
“Jadi kemanfaatannya lebih besar dan berdampak lebih luas jika sudah bisa diaplikasikan di sekolah lain. Ini menjadi luar biasa bagi dunia pendidikan di Indonesia,” ujar Ajib.
Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Setda Kota Malang Sri Winarni menyebut kehadiran Kementerian PANRB menjadi motivasi tersendiri bagi Pemerintah Kota Malang untuk terus berupaya meningkatkan pelayanan publik di segala aspek dengan terus berinovasi.
“Ini terus menerus kita bina, agar semua unit kerja dapat melahirkan inovasi-inovasi dalam memberikan pelayanan. Mohon juga kami juga terus mendapat pembinaan dari Kementerian PANRB agar selalu berkembang, karena dengan inovasi seperti ini tentu akan banyak yang mendapat banyak manfaat, termasuk dalam keikutsertaan dalam ajang internasional. Tentu kami membutuhkan banyak dukungan dari semua pihak,” ujar Sri.
Jarik Ma’Siti yang diinisiasi oleh SMP Negeri 10 Kota Malang ini lahir dari makin banyaknya jumlah siswa berkebutuhan khusus (istimewa) yang masuk ke sekolah, sementara guru pendamping khusus (GPK) terbatas.
Program Jarik Ma’Siti telah masuk dalam TOP 45 KIPP 2023 mengandung unsur kebaruan sebagai keunggulan inovasi ini. Jarik Ma’Siti menjadi sebuah metode pendidikan inklusif di sekolah reguler. Inovasi ini pun dilakukan secara menyeluruh mulai proses skrining, pembelajaran, hingga evaluasi.
Program ini diimplementasikan dengan terlebih dahulu melakukan pemetaan kompetensi siswa dengan metode ‘GADIS MENING PINTER’ (Gali Data, Identifikasi, Assesmen, planning matriks, PPI (Program Pembelajaran Individual) dan Terapi).
Untuk memenuhi kebutuhan siswa istimewa, program ini juga menghadirkan kurikulum adaptif yang disebut ADA S.O.S (Adaptasi, Simplikasi, Omisi, Subtitusi). Bahan ajar yang digunakan pun sudah disesuaikan dengan kebutuhan siswa istimewa namun tetap relevan dengan kurikulum nasional.
Siswa yang memiliki hambatan psikologis dan perilaku juga akan diberi psikoterapi. Tak hanya dari sisi akademis, siswa pun dilatih melalui Program Pengembangan Diri (PPD) dan life skill.
Disisi lain para guru juga terus diberi pendampingan secara terprogram. Tak hanya guru dan siswa istimewa yang terlibat dalam program ini, namun semua warga sekolah juga terlibat bahkan berbagai mitra strategis lainnya juga digandeng untuk menyukseskan program ini dan membantu siswa istimewa untuk belajar dengan lebih baik.
Inovasi Jarik Ma’Siti makin dirasakan manfaatnya, dengan makin banyaknya sekolah yang mereplikasi dan transfer pengetahun. Setidaknya seluruh SMP Negeri di Kota Malang telah melakukan replikasi inovasi dengan berbagai penyesuaian, seperti Simba Asia (SMP Negeri 2), Nasi Tiga Beras (SMP Negeri 13), Benang Mass (SMP Negeri 3), dan Serasi (SMP Negeri 20).
Bahkan inovasi Simba Asia dan nasi Tiga Beras juga meraih prestasi dengan masuk sebagai Top Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Replikasi 2024. (luc/ted)