Membangun jiwa usaha masyarakat melalui hilirisasi produk perikanan

Membangun jiwa usaha masyarakat pesisir Sulawesi Barat (Sulbar) memerlukan pendekatan yang komprehensif, berkelanjutan ...

Membangun jiwa usaha masyarakat melalui hilirisasi produk perikanan

Mamuju (ANTARA) - Membangun jiwa usaha masyarakat pesisir Sulawesi Barat (Sulbar) memerlukan pendekatan yang komprehensif, berkelanjutan serta dibarengi dengan strategi penanganan yang tepat.

Angka kemiskinan di Sulbar yang cukup tinggi yakni mencapai 11,24 persen dari 1,5 juta penduduk Sulbar merupakan tantangan pembangunan yang harus dihadapi pemerintah daerah ini.

Untuk menekan angka kemiskinan Pemprov Sulbar telah mengajak enam Kabupaten di wilayah tersebut untuk bersama-sama menyelesaikan permasalahan itu.

Apalagi dari angka kemiskinan di Sulbar tersebut terdapat sekitar 2,94 persen di antaranya termasuk dalam kemiskinan ektrem yang memicu tingginya stunting mencapai 30,3 persen berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dilaksanakan kementrian kesehatan republik Indonesia (Kemenkes RI).

Untuk mengatasi angka kemiskinan serta stunting, Pemprov Sulbar telah melakukan program intervensi pada setiap kecamatan dengan melibatkan sejumlah pihak.

Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UKM (Koperindag dan UKM) Provinsi Sulbar bekerja sama Dinas Sosial Kabupaten Majene telah melakukan intervensi untuk membangun jiwa usaha masyarakat khususnya perempuan pesisir Kabupaten Majene, yang selama ini mengalami kemiskinan ekstrem.

Masyarakat nelayan yang ada di pesisir Kabupaten Majene, diberikan pelatihan mengenai diversifikasi pengolahan ikan agar mampu menjadi wirausahawan.

Pelatihan dengan menggunakan anggaran Kementerian Perindustrian itu dilaksanakan dalam rangka membina masyarakat pesisir Majene agar memiliki kemampuan mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Masyarakat nelayan di pesisir Majene yang mengikuti pelatihan itu, telah di data melalui data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) Kabupaten Majene. Hal itu untuk mengetahui jenis bantuan usaha yang akan diberikan, agar mampu dimanfaatkan membuka usaha meningkatkan pendapatannya dengan mengelola hasil perikanan di Majene.

Monitoring

Pemprov Sulbar bekerja sama dengan Dinas Sosial Kabupaten Majene melakukan monitoring masyarakat yang telah dilatih, agar nantinya Pemprov Sulbar dapat menentukan bantuan yang dianggap tepat untuk diberikan sesuai kebutuhannya.

Bantuan akan diberikan melalui kelompok usaha bersama (KUBE) maupun berbagai program lainnya yang dilaksanakan pemerintah untuk pemberdayaan masyarakat pesisir pada tahun ini.

Bantuan tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan untuk membuka lapangan usaha bagi masyarakat sebagai wirausahawan dengan memanfaatkan potensi sumber daya perikanan yang ada agar memiliki pendapatan dan terbebas dari kemiskinan ekstrem

Majene merupakan daerah yang berada di pesisir pantai Sulbar dengan produksi perikanan sekitar 18 ribu ton per tahun. Dengan pemberdayaan maka jiwa wirausaha masyarakat pesisir di daerah ini diharapkan dapat tumbuh.

Pemprov Sulbar jberjanji uga membantu promosi dan pemasaran setiap produk UMKM yang dapat dihasilkan masyarakat pesisir dengan sistem digitalisasi. Para pelaku UMKM akan didorong agar mampu beradaptasi dengan teknologi digital guna mengembangkan usahanya.

Pemasaran produk secara digital diharapkan akan menjangkau pasar luas, bahkan sampai ke manca negara.

"Semua kelemahan dalam memasarkan produk seperti kemasan yang kurang menarik harus mulai diatasi. Pemerintah akan mendampingi UMKM dalam mengatasi masalah yang dihadapi agar UMKM berkembang dan dapat mendorong pembangunan daerah," kata Kepala Bidang Perindustrian Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UKM (Koperindag dan UKM) Provinsi Sulbar, Muhammad Faizal Thamrin.

UMKM Sulbar mencapai 1.711 usaha, sangat potensial dikembangkan guna menggerakkan perekonomian daerah. Oleh karena itu, ekosistem digitalnya segera dibangun agar usaha UMKM mampu berkembang dan mendorong pembangunan daerah.


Sektor perikanan

Budi daya perikanan menjadi komoditas utama penggerak ekonomi Majene. Daerah berpenduduk 181.360 jiwa yang terletak di wilayah pesisir Sulbar ini dikenal sebagai daerah bahari. Penduduknya hidup dengan menyandarkan sebagai nelayan.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah nelayan di Sulbar mencapai 30.887 jiwa yang tersebar di berbagai daerah, termasuk Majene.

Majene memiliki tingkat produksi perikanan cukup besar mencapai 18 ribu ton per tahun sehingga sangat potensial guna mendukung tumbuhnya usaha produk UMKM dengan bahan baku hasil perikanan.

Terdapat sejumlah komoditas perikanan yang dapat dikelola masyarakat sebagai produk UMKM di antaranya ikan tuna, cakalang, tongkol, layang, ikan merah, bambangan dan ikan terbang.

Untuk mendukung pengembangan usaha masyarakat setempat, Pemprov Sulbar telah memberikan bantuan alat tangkap kepada para nelayan. Dengan bantuan alat tersebut diharapkan dapat meningkatkan produksi tangkapan nelayan.

Alat tangkat itu di antaranya purse seine atau pukat cincing, serta mesin kantinting 6,5 PK sebanyak 28 unit untuk 6 kelompok nelayan Majene.

Bantuan untuk nelayan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dengan mengelola kekayaan laut, serta meningkatkan produksi perikanan Sulbar yang saat ini berkisar 67 ribu ton per tahun.


UMKM sektor perikanan

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Provinsi Sulbar, Suyuti Marzuki, mengemukakan pemerintah akan terus melakukan pendampingan guna kepada masyarakat nelayan agar dapat meningkatkan hasil tangkapannya sebagai sumber daya ekonomi masyakarat dalam membangun UMKM di sektor perikanan.

Selain bantuan alat tangkap, pemerintah juga menebar 1.000 terumbu karang buatan untuk menjadi rumah ikan di pesisir perairan Sulbar.

Karang buatan yang ditebar di pesisir perairan Sulbar juga sebagai dukungan pelestarian laut di di daerah ini.

Sebagian aran di perairan Sulbar rusak akibat ulah oknum masyarakat yang selama ini menangkap ikan dengan menggunakan bom ikan. Tindakan melanggar aturan itu telah membuat ikan lari ke laut yang dalam, dan membuat habitatnya mulai berkurang di pesisir.

Dengan demikian, laut yang menjadi sumber kehidupan manusia dan tempat habitat ikan maupun ekosistem laut lainnya harus dikembalikan fungsinya, di antaranya dengan program pelestarian lingkungan.

Pemprov Sulbar bertekad menjadikan laut sebagai sumber ekonomi daerah sesuai program ekonomi biru yang dicanangkan pemerintah pusat. Laut dapat menjadi tempat wisata, memancing ikan, serta nelayan menangkap ikan. Hasil tangkapan nelayan pun bisa menjadi sumber usaha bagi pelaku UMKM untuk menghasilkan produk turunan lainnya.

Penjabat Gubernur Provinsi Sulbar, Bahtiar Baharuddin, menegaskan bahwa untuk membangun jiwa usaha masyarakat pesisir di antaranya dapat dilakukam dengan memaskimalkan potensi perikanan yang ada di sekitarnya.

Upaya hilirisasi perikanan terus dilakukan masyarakat pesisir Sulbar. Upaya-upaya peningkatan nilai tambah melalui pengolahan hasil perikanan menjadi produk turunan lain seperti ikan fillet, tepung ikan, ekstrak ikan, dan lainnya. Diharapkan upaya-upaya tersebut akan merangsang tumbuhnya jiwa wirausaha nelayan dan masyarakat pesisir di Sulbar.

Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2025