Dukung 3 Juta Rumah, Perumnas Kembali Kembangkan Hunian Terintegrasi Stasiun KRL 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian BUMN melalui Perumnas melaksanakan 100 hari kerja pemerintahan Prabowo-Gibran dengan  mendukung program tiga juta rumah. Direktur Utama Perumnas, Budi Saddewa Soediro menyampaikan komitmen tersebut tercermin...

Dukung 3 Juta Rumah, Perumnas Kembali Kembangkan Hunian Terintegrasi Stasiun KRL 

Satu rangkaian KRL Commuterline melintasi pembangunan rumah susun terintegrasi dengan sarana transportasi atau Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta, Kamis (9/1/2020). Pemerintah menggalakkan pembangunan hunian yang terintegrasi dengan moda transportasi umum (TOD) di sejumlah stasiun sebagai salah satu solusi penyediaan perumahan sekaligus upaya mengurangi kemacetan lalu lintas. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian BUMN melalui melaksanakan 100 hari kerja pemerintahan Prabowo-Gibran dengan  mendukung program tiga juta rumah. Direktur Utama Perumnas, Budi Saddewa Soediro menyampaikan komitmen tersebut tercermin melalui capaian pengembangan hunian berkonsep Transit-Oriented Development (TOD) di kota-kota besar dan area sekitarnya.

"Selain mengembangkan tiga hunian highrise berkonsep di Jabodetabek, Perumnas berinovasi dengan mengembangkan hunian landed berkonsep TOD pertama di Indonesia yang berkonsep hijau di Samesta Parayasa Parung Panjang, Bogor," ujar  Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (23/1/2025).

Budi memaparkan pengembangan hunian landed pertama yang berkonsep TOD tersebut ditandai melalui perencanaan pembangunan Stasiun Lumpang yang terletak di dalam kawasan Samesta Parayasa. Budi mengatakan stasiun ini akan menjadi bagian integral dari pengembangan kawasan hunian sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar. 

Budi menyampaikan Samesta Parayasa merupakan solusi untuk meningkatakan kualitas hidup masyarakat dengan menghadirkan akses transportasi publik yang terintegrasi. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan PT KAI, Budi berharap pengembangan Stasiun Lumpang dan Kawasan Samesta Parayasa dapat menjadi terobosan dalam penyediaan hunian landed berbasis TOD di Indonesia. 

"Proyek ini tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, tetapi juga menjadi langkah maju dalam menciptakan pola hunian dan transportasi yang berkelanjutan," kata Budi. 

Wakil Menteri Perhubungan Suntana menyambut positif pengembangan Stasiun Lumpang dan kawasan Samesta Parayasa. Suntana memproyeksikan Stasiun Lumpang mampu mengakomodasi 5.160 penumpang per hari di tahun pertama operasional dengan relasi jalur Stasiun Tanah Abang-Rangkas Bitung.

"Sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan nilai tambah dan aksesibilitas kawasan perumahan di Parung Panjang, Perumnas bersama KAI, Kementerian BUMN, dan Kementerian Perhubungan merencanakan pelaksanaan ground breaking Stasiun Lumpang pada kuartal I 2025," kata Suntana.

Hal senada juga disampaikan Asisten Deputi Penyediaan Lahan Perumahan Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Djoko Wibowo. Djoko melihat hal ini menjadi sinergi yang baik dan memerlukan dukungan kehadiran stasiun untuk mendukung hunian terintegrasi Perumnas. 

"Secara fungsi ini memang kita lihat ada kebutuhan untuk pembangunan stasiun. Tidak hanya untuk Perumnas, tetapi bagi masyarakat yang ada di sini. Sepertinya akan banyak terbantu dengan adanya eksistensi dari stasiun ini," kata Djoko.