Kalsel optimistis surplus pangan lampaui 1.560 juta ton pada 2025
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan (DPKP Kalsel) optimistis provinsi ini mampu surplus ...
![Kalsel optimistis surplus pangan lampaui 1.560 juta ton pada 2025](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/09/IMG_9483.jpeg)
Banjarbaru (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan (DPKP Kalsel) optimistis provinsi ini mampu surplus ketahanan pangan melampaui 1.560 juta ton pada 2025 melebihi catatan 2024.
“Pada 2024 kami target surplus 1.259 juta ton, ternyata surplus dengan realisasi 1.560 juta ton,” kata Kepala DPKP Kalsel Syamsir Rahman di Banjarbaru, Minggu.
Dia menyebutkan Kalsel menjadi satu-satunya provinsi di Kalimantan yang berhasil surplus pada 2024 dan menyuplai hasil produksi ke provinsi lain se-Kalimantan.
“Semua hasil ini berkat kerja keras para petani. Maka dari itu sudah sepatutnya mereka mendapatkan keuntungan dengan kenaikan harga harga gabah dari yang sebelumnya Rp5.000 menjadi Rp6.500 per kilogram,” ujarnya.
Syamsir menjelaskan kenaikan harga gabah ini membangkitkan semangat para petani untuk meningkatkan produktivitas, jatah pupuk subsidi sudah lebih tertib, apalagi kenaikan harga gabah tersebut langsung diperintahkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Baca juga:
Baca juga:
Terkait kenaikan gabah, ia meminta petani melaporkan ke pemerintah kabupaten, provinsi, dan Bulog, jika ada yang membeli di bawah harga Rp6.500 per kilogram.
Di samping itu, kata dia, dengan adanya perjanjian kontrak antara petani dan Perum Bulog, ini menjadi motivasi tinggi bagi para petani untuk meningkatkan produksi gabah.
Syamsir mengungkapkan meskipun saat ini Provinsi Kalsel dilanda banjir di beberapa kabupaten/kota, namun Pemprov Kalsel memastikan setelah Maret 2025 akan digencarkan menanam padi untuk mengejar target yang berkurang akibat musim hujan pada awal tahun.
Bahkan, lanjut dia, akan ada panen raya padi di beberapa desa, tentu ini menjadi semangat dan motivasi bagi Pemprov Kalsel untuk mencapai target surplus, terlebih saat ini telah berjalan program optimalisasi lahan (OPLA) dengan tujuan yang tadinya hanya tanam satu kali menjadi dua kali, dan seterusnya.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Kalsel Dani Satrio mengatakan pihaknya telah melaksanakan kontrak dengan petani dan pemerintah daerah untuk mengawal harga gabah yang diterima petani seharga Rp6.500 per kilogram.
Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025