Kemenhan batasi wisata edukasi Lorong Sejarah untuk WNI

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) membatasi pengunjung wisata edukasi Lorong Sejarah bagi warga negara Indonesia (WNI) ...

Kemenhan batasi wisata edukasi Lorong Sejarah untuk WNI

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) membatasi pengunjung wisata edukasi Lorong Sejarah bagi warga negara Indonesia (WNI) untuk sementara, sehingga belum membukanya untuk warga negara Asing (WNA) maupun ekspatriat.

Kepala Biro Informasi Pertahanan Sekretariat Jenderal (Setjen) Kemenhan Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang menyebutkan Lorong Sejarah berada di lingkungan perkantoran Kemenhan, dan terdapat juga sisi yang strategis.

"Kami masih fokus kepada warga negara Indonesia, masyarakat Indonesia, karena di sini juga kan merupakan sejarah perjuangan bangsa kita," kata Frega saat ditemui pada Grand Opening Lorong Sejarah di Jakarta, Sabtu.

Kedepannya, ia menuturkan akan terlebih dahulu menunggu arahan dari pimpinan apabila terdapat pembukaan akses bagi WNA atau ekspatriat melalui kunjungan khusus.

Dia mengungkapkan jika ingin berkunjung ke Lorong Sejarah, masyarakat wajib memiliki tiket Museum Nasional.

Adapun Kemenhan telah bekerja sama dengan Museum Nasional agar pengunjung museum tersebut bisa melanjutkan kunjungan ke Lorong Sejarah setelah melakukan registrasi.

Kendati demikian, Frega mengingatkan hal tersebut tetap bergantung pada kuota yang diberikan dari Kemenhan serta apabila Lorong Sejarah sedang membuka kunjungan untuk publik.

Saat ini, Lorong Sejarah dibuka untuk publik setiap hari Sabtu selama sebulan sekali. Ke depan, sambung dia, akan terdapat kemungkinan penambahan waktu pembukaan wisata edukasi menjadi sebulan dua kali atau seminggu sekali, melihat kondisi yang ada.

Dirinya berharap wisata edukasi Lorong Sejarah bisa menghidupkan kembali minat generasi milenial maupun generasi Z terhadap sejarah di tengah disrupsi teknologi.

"Dengan berkunjung ke sini, mungkin ada anak-anak, mahasiswa, anak SMP, SD, SMA, dan sebagainya, bahkan orang tua sekali pun diingatkan kita pernah punya Jenderal Besar Soedirman Jendral Besar yang memimpin gerilya," ucap dia.

Ia menjelaskan Lorong Sejarah pada awalnya diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto saat menjadi menteri pertahanan pada era Presiden Ke-7 RI Joko Widodo.

Kala itu, lanjut dia, Prabowo menginisiasi untuk melengkapi salah satu lorong yang ada di Kemenhan dengan artefak hingga data historis perjuangan bangsa Indonesia dari tahun 1945 hingga 2019. Kegiatan untuk melengkapi lorong tersebut dimulai sejak 2021 dan rampung pada 2023.

Kemudian, saat Sjafrie Sjamsoeddin menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Sjafrie membuat kebijakan untuk membuat Lorong Sejarah bisa diakses oleh publik.

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025