Pajak Impor Tinggi Trump: Respon Kanada, Meksiko, dan China
Kebijakan pajak impor Trump: siapa yang terpengaruh dan bagaimana tanggapan negara-negara yang dikenai tarif?
TRIBUNNEWS.COM - Pada 1 Februari 2025, Presiden AS menandatangani kebijakan yang mengesahkan pemberlakuan tinggi kepada tiga negara, yaitu Kanada, Meksiko, dan China.
Kebijakan ini merupakan respons terhadap isu-isu seperti imigrasi ilegal dan peredaran obat-obatan terlarang yang dianggap berasal dari negara-negara tersebut.
Mengutip The Guardian, berikut hal-hal yang perlu diketahui mengenai pajak tersebut.
Apa Itu Tarif dan Mengapa Trump Memberlakukannya?
Tarif, atau dalam bahasa Inggris disebut tariff, adalah pajak yang dikenakan pada barang asing yang diimpor ke suatu negara.
Saat ini, Amerika Serikat merupakan importir barang terbesar di dunia dengan nilai impor mencapai 3,2 triliun USD pada tahun 2022.
Selama kampanyenya, Trump telah mengancam untuk memberlakukan tarif pada mitra dagang utama AS, yaitu China, Meksiko, dan Kanada.
Ia secara khusus menyatakan keinginannya untuk mengenakan tarif sebesar 25 persen pada Meksiko dan Kanada serta tarif 10 persen pada China.
Tujuannya adalah untuk mendesak negara-negara tersebut menyelesaikan masalah yang menjadi keluhan AS.
Trump meyakini bahwa tarif merupakan alat tawar yang kuat untuk memaksa produsen dan importir AS memproduksi barang di dalam negeri. "Yang perlu Anda lakukan hanyalah membangun pabrik di Amerika Serikat dan Anda tidak akan dikenai tarif apa pun," ungkap Trump.
Namun, dengan terjalinnya ekonomi global, dampak dari kebijakan ini cukup kompleks.
Sebagai contoh, petani AS tidak akan mampu memproduksi alpukat sebanyak yang dihasilkan Meksiko.
Baca juga:
Akibatnya, barang-barang yang terpengaruh oleh tarif ini dapat menyebabkan kenaikan harga bagi konsumen.
Apa Dampak Tarif Ini Terhadap Konsumen AS?
Tarif sebesar 25 persen pada semua impor dari Meksiko dan Kanada, serta tarif 10 persen pada barang dari China, diprediksi akan meningkatkan harga barang-barang yang diimpor.
Kanada merupakan pengekspor utama minyak mentah, sedangkan Meksiko mengekspor berbagai buah dan sayuran segar, termasuk suku cadang mobil.