Pasca Banjir Bandang, Tepian Sungai Gunungsari Bondowoso Dipasang Bronjong Batu
Pasca Banjir Bandang, Tepian Sungai Gunungsari Bondowoso Dipasang Bronjong Batu. ????Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) mulai merealisasikan pemasangan bronjong di Dusun Peh, Desa Gunungsari, Kecamatan Maesan -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Bondowoso (beritajatim.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) mulai merealisasikan pemasangan bronjong di Dusun Peh, Desa Gunungsari, Kecamatan Maesan, yang terdampak banjir bandang pada Kamis (9/1/2025) lalu.
Langkah ini bertujuan mencegah erosi akibat arus sungai yang deras di lokasi tersebut. Pengerjaannya dimulai Jumat (17/1/2025) hari ini hingga Sabtu (18/1/2025) besok.
Camat Maesan, Dwi Wahyudi, menyampaikan bahwa pemasangan bronjong dilakukan sepanjang 10 meter di dua titik yang dianggap paling terdampak.
“Ini tindak lanjut dari inspeksi kemarin. DPU Provinsi sudah turun dan mulai pelaksanaan pemasangan bronjong. Satu titik di depan rumah penduduk yang rusak berat, dan satu lagi di dekat masjid,” jelasnya kepada BeritaJatim.com, Jumat (17/1/2025).
Ia juga menambahkan bahwa anggaran pemasangan bronjong ini berasal dari dana darurat kebencanaan DPU Provinsi Jawa Timur.
“Pelaksanaan teknis dilakukan langsung oleh tim DPU yang ahli di bidangnya. Sebab perlu penataan dan pengukuran per kubiknya agar hasilnya optimal,” terangnya.
Selain pemasangan bronjong, pemerintah juga telah menyalurkan bantuan bahan pokok kepada warga terdampak.
“Sementara itu, material bangunan seperti dinding kalsibot, asbes, dan reng kayu untuk perbaikan rumah telah mulai didistribusikan,” sebutnya .
Kendati demikian, beberapa keluarga masih tinggal sementara di rumah saudara mereka.
“Jumlah warga terdampak ada 11 orang. Yang rumahnya rusak berat masih tinggal di rumah tetangga, karena materialnya belum lengkap. Saat ini, kami bersama pemerintah desa mengupayakan apa yang bisa dikerjakan lebih dulu,” ujar Dwi Wahyudi.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah dan dinas terkait atas respons cepat terhadap bencana ini.
“Semoga masyarakat lebih berhati-hati dan bijak terhadap alam agar bencana seperti ini tidak terulang lagi,” ucapnya.
Sebagai informasi, banjir bandang yang menerjang Dusun Peh disebut terkait dengan alih fungsi hutan di kawasan tersebut.
Saat peristiwa terjadi, banyak material potongan kayu dan ranting hanyut terbawa arus sungai. Sebagian material menutup aliran air di dasar sungai, tepat di bawah jembatan.
Hal itu membuat air deras dari hulu meluap ke samping dan menerjang belasan rumah serta lahan pertanian milik warga setempat. (awi/ted)