RS Polri surati Badan Kesehatan Penerbangan bantu identifikasi korban

Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati akan mengirimkan surat kepada Badan Kesehatan Penerbangan untuk mendapatkan ...

RS Polri surati Badan Kesehatan Penerbangan bantu identifikasi korban

Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati akan mengirimkan surat kepada Badan Kesehatan Penerbangan untuk mendapatkan data kru pesawat yang diduga menjadi korban dalam kejadian kebakaran di Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1) malam.

"Kami akan bersurat besok kepada Balai Kesehatan Penerbangan," kata Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, Balai Kesehatan Penerbangan dinilai memiliki data rekam medis terhadap kru pesawat yang diduga menjadi korban kebakaran di Glodok Plaza.

"Data ini nanti akan membantu tim DVI melakukan identifikasi korban kebakaran (ante mortem dan post mortem)," kata Ahmad.

Baca juga:

Baca juga:

Ia menambahkan pihaknya telah mengambil sampel Deoxyribonucleic Acid (DNA) dari 14 keluarga yang melaporkan kehilangan keluarga setelah kejadian kebakaran.

"Kami ambil swab mukosa dari mulut dan sejumlah dokumen," katanya.

Untuk data Post Mortem, akan diambil DNA dari keluarga terdekat seperti orang tua kandung atau anak.

"Kami juga sudah menerima data Post Mortem dari Malang yang kami terima tadi malam," tuturnya.

Setelah hasil pemeriksaan DNA keluar, maka pihaknya akan melakukan rekonsiliasi melakukan pencocokan data Ante Mortem dengan Post Mortem.

"Jika hasil sudah ada kecocokan maka kami akan segera umumkan," ucap Ahmad.

Baca juga:

Baca juga:

Ia mengatakan petugas akan melakukan pemeriksaan dan pengambilan DNA dari bagian-bagian yang ada di kantong jenazah.

"Bisa saja dari satu kantong itu bagian tubuh dari beberapa orang maupun bisa jadi satu orang," ujarnya.

Tim DVI membutuhkan waktu satu hingga dua pekan atau lebih untuk memastikan hasil identifikasi korban kebakaran ini.

"Biasanya lebih lambat karena kondisi barang bukti yang dibawa ke laboratorium DNA kondisinya juga sulit," kata Ahmad.

Ia mengaku dalam melakukan proses identifikasi sarana prasarana dan sumber daya manusia yang ada di RS Polri Kramat Jati sangat lengkap.

"Yang jadi kendala adalah data ante mortem ini yang harus didalami," tuturnya.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025