Tekan Kepadatan Malioboro, Yogyakarta Perbanyak Event di Kotabaru
Peserta fun run diajak mempromosikan Kotabaru melalui media sosial agar semakin dikenal luas sebagai destinasi alternatif di Yogyakarta.
![Tekan Kepadatan Malioboro, Yogyakarta Perbanyak Event di Kotabaru](https://statik.tempo.co/data/2025/02/10/id_1376232/1376232_720.jpg)
TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebagian besar event besar yang melibatkan banyak massa di dipusatkan di kawasan . Akibatnya, Malioboro terasa semakin padat dan penuh sesak antara kendaraan yang melintas dan massa yang menghadiri event. Upaya menekan kepadatan Malioboro dinilai tak mudah. Apalagi berkembang pandangan belum ke Yogyakarta kalau belum ke Malioboro.
Empat tahun terakhir, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta mulai
gencar membranding ikon-ikon baru yang diproyeksi dapat
mengimbangi popularitas Malioboro sehingga mengurangi
kepadatannya. Salah satu ikon yang terus berusaha dipopulerkan
adalah kawasan Kotabaru, yang berada di timur
Malioboro.
Pada Ahad, 9 Februari 2025, misalnya, Dinas Pariwisata Kota
Yogyakarta meluncurkan event baru sport
tourism berupa fun run atau lari pagi santai yang
dipusatkan di kawasan . Wahyu mengklaim, hanya lima menit
sejak pendaftaran dibuka, kuota lari yang disediakan langsung
habis.
Rute Lari Santai
Dalam ajang itu, hampir 1.000 peserta terutama kalangan pelaku wisata diajak berlari santai mengitari rute Kotabaru yang memiliki deretan bangunan yang masih berarsitektur kolonial atau indische.
"Event fun run ini bagian aktivasi event besar Tour De Kotabaru, sebuah gerakan menjadikan kawasan Kotabaru sebagai destinasi wisata alternatif," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko.
Wahyu menambahkan, untuk menjadikan Kotabaru bisa tumbuh dan bersaing dengan Malioboro, salah satu upayanya dengan menggelar event secara konsisten dan menarik.
“Dengan kegiatan yang konsisten dan masif, kami optimis titik-titik lain selain Malioboro seperti Kotabaru semakin dikenal publik sebagai spot alternatif, wisatawan lebih banyak pilihan," ujarnya.
Tour De Kotabaru
Wahyu menuturkan fun run itu menjadi bagian event besar Tour De Kotabaru yang telah berlangsung sejak 8 Februari hingga sepekan ke depan. Event ini mencakup berbagai aktivitas seperti Pesta Pelajar, Walking Tour, Photography Contest, Jazz Kotabaru, dan Bazar Ekonomi Kreatif.
"Kegiatan ini juga melibatkan komunitas dan ekosistem lokal yang ada di Kotabaru," kata dia.
Wahyu menuturkan sudah empat tahun terakhir pihaknya menyelenggarakan Tour De Kotabaru dan melibatkan berbagai elemen. Untuk semakin memperbesar dampaknya, event tak hanya sekali setahun, namun dimasifkan hingga dua kali setahun.
"Pada 2025 event ini kami gelar dua kali, Februari dan pertengahan tahun. Kami mencoba mengangkat semua potensi yang ada, apapun dan sekecil apapun yang ada di sini untuk menjadi daya tarik pariwisata,” ujar Wahyu.
Promosi Kotabaru
Selain menjadi ajang olahraga, peserta fun run diajak mempromosikan kawasan Kotabaru melalui media sosial agar semakin dikenal luas.
Salah satu peserta asal Magelang, Jawa Tengah, Rizki Febri
Aslina, mengungkap pengalamannya mengikuti event ini.
Menurutnya, kawasan Kotabaru ternyata memiliki daya tarik
tersendiri yang membuatnya berbeda dari lokasi-lokasi lari lain
di Yogyakarta dan daerah lain, seperti keunikan arsitektur
kolonial yang terjaga, suasana asri, juga banyaknya aktivitas
yang ditawarkan.
“Mungkin ke depan bisa menambahkan checkpoint di
titik-titik unik di kawasan Kotabaru, sehingga peserta bisa
berhenti sejenak untuk menikmati keunikan yang ada. Lebih
menarik lagi jika di setiap checkpoint ada papan informasi atau
pemandu yang memberikan cerita singkat tentang bangunan
bersejarah yang dilewati,” kata dia.